Sukses

Pinot, Animator Indonesia yang Mendunia Berkat Animasi Retro Star Wars

Dari sekian banyak komentar yang ada, Rian Johnson, sang sutradara film Star Wars: The Last Jedi juga memuji karyanya.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Wahyu Ichwandardi atau yang sering disapa Pinot jadi pembicaraan di internet ketika ia membuat ulang trailer Star Wars: The Last Jedi dalam tampilan animasi retro ala gim.

Dalam membuat karyanya itu, ia mengaku hanya menggunakan komputer jadul yang ia keluarkan dari gudang yaitu Apple IIc.

"Saya buat trailer itu selama bulan Ramadan. Berhubung banyak waktu kosong jelang buka puasa, jadi iseng keluarkan komputer Apple IIc dari gudang dan membuat trailer tersebut," kata Pinot kepada Tekno Liputan6.com di New York, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Hasil kerja keras Pinot pun terbayar dengan berbagai komentar positif di akun Twitter-nya. Dari sekian banyak komentar yang ada, Rian Johnson, sang sutradara film Star Wars: The Last Jedi juga memuji karyanya.

Tak cukup sampai di situ, karyanya pun menarik perhatian sejumlah media internasional populer, dua di antaranya langsung diliput CNET dan Gizmodo.

Pria yang kini tinggal di New York ini juga begitu familiar dengan menggoreskan pensil dalam secarik kertas. Menurut pengakuan Pinot, sang ayah-lah yang mengenalkannya pada dunia animasi.

 

2 dari 3 halaman

Teknik Stop Motion

Bakat gambarnya ia tuangkan dengan membuat gambar bergerak. Bapak tiga anak ini menggunakan teknik stop motion yang kemudian ia padukan dengan obyek sekitar, sehingga obyek yang ia gambar terlihat hidup berpadu dengan benda-benda di sekitarnya.

Uniknya, Pinot tak mau membuang banyak kertas untuk karyanya ini. Seperti yang ia tuturkan kepada Esquire pada tahun 2017 lalu, Pinot hanya ingin menggunakan secarik kertas untuk menggambar.

Setelah menggambar, suami dari Dita ini memilih untuk menghapus hasil gambarnya untuk digunakan menggambar obyek lainnya.

Sebuah kebanggaan bagi seorang anak bangsa ketika hasil karyanya digunakan dalam sebuah video trailer film Star Wars: The Last Jedi. Pinot membuat karya ini dengan menggunakan komputer Apple klasik keluaran tahun 1984.

Pinot memanjakan para pecinta seni dan animasi dengan mengunggah hasil karyanya melalui video pendek di Vine, Steller, Snapchat maupun Twitter. Dengan media ini pula karya-karyanya juga menarik perhatian orang-orang yang belum mengenal animasi khasnya.

 

3 dari 3 halaman

Raih Penghargaan Fast Film Fest

Pria yang memulai karirnya di salah satu stasiun televisi swasta sebagai news graphic designer pada 1994 ini, kini memborong banyak pengakuan internasional.

Pinot berhasil menjadi pemenang lewat kategori Vineography di ajang Shorty Awards, pemenang untuk kategori animasi dalam Fast Film Fest. Tak hanya itu, Pinot juga masuk dalam nominasi kategori nimasi pada Festival Film Tribeca.

Pria yang hobi mengkoleksi gadget retro ini selalu mencoba mengenalkan dunia animasi. Menurutnya, proseslah yang terpenting dalam sebuah karya seni, bukan hasil itu sendiri. Baginya, susah yang ia rasakan ketika membuat sebuah animasi adalah bentuk yang harus dirasa untuk menjadi sebuah pengalaman yang berarti.

Pinot menjadi salah satu nominasi di ajang XYZ Day Awards 2018. Jangan lupa buat vote Pinot di kategori arts supaya Pinot bisa jadi pemenang dalam XYZ Day Awards pada tanggal 25 April 2018. Kamu bisa vote di SINI ya. 

Reporter: Mita Anandayu

Sumber: Kapanlagi.comÂ