Liputan6.com, Jakarta - Smartphone Xiaomi dan Apple--iPhone--dikabarkan mengandung material beracun. Informasi itu terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti Tiongkok belum lama ini.
Mereka mengatakan, jika manusia sering menyentuh bahan smartphone kedua vendor itu, akan memicu risiko kesehatan yang berbahaya.
Namun, penelitian yang juga didukung Dewan Konsumen Shenzhen, Tiongkok, ini mengklaim yang beracun bukan bahan smartphone, melainkan casing-nya.
Advertisement
Baca Juga
Mereka juga mengeluarkan hasil penelitian kalau kedua merek itu memang sering ditemukan menjual casing smartphone dengan bahan yang berbahaya.
Dilansir Business Insider, Jumat (20/4/2018), peneliti mengambil sampel 30 casing smartphone, di mana tujuh di antaranya mengandung zat beracun.
Tak cuma Apple dan Xiaomi, 30 sampel casing tersebut juga terdiri dari 28 brand berbeda, termasuk Huawei dan Samsung. Adapun brand lain merupakan brand besutan vendor Tiongkok, seperti Yuening, Tiya, dan Q-Guo.
Dijelaskan, iPhone mengandung zat Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) 47 kali di atas tingkat normal. Bahayanya, zat itu bisa memicu penyakit kanker.
Sementara untuk casing smartphone Xiaomi memiliki zat plasticizer yang berlebih. Risiko kesehatannya bisa mengancam sistem reproduksi dan menurunkan taraf kesuburan.
Kristal Berbahaya
Ada juga jenis casing glitter dengan kemilau. Casing tersebut terbuat dari material kristal yang dibesut oleh perusahaan Tiongkok.
Kristal itu sangat berbahaya karena mengandung timbal 1.550 kali di atas tingkat keamanan internasional.
Peneliti cuma mengklaim kalau smartphone dengan material beracun ini cuma ditemukan di pasar Tiongkok. Mirisnya, mereka dijual di situs resmi masing-masing vendor.
Advertisement
Belum Ada Aturan
Sampai saat ini, pemerintah Tiongkok belum punya aturan khusus terkait penanganan dan pelarangan bahan perangkat elektronik berbahaya.
Sebab, casing smartphone merupakan salah satu bisnis besar di Tiongkok. Setiap tahun, bisnis casing bisa mendapatkan untung sebesar 70 persen atau setara dengan 20 miliar Yuan.
Xiaomi pun menanggapi hasil penelitian tersebut. Mereka berdalih kalau standar Eropa EN 14372 yang digunakan di penelitian itu tidak berlaku untuk casing smartphone. Justru, lebih berlaku untuk penggunaan anak dan produk kecantikan.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: