Sukses

Snapchat Jual Kacamata Pintar Baru, Apa Bedanya dengan Versi Lama?

Apa perbedaan Spectacles generasi terbaru ini jika dibandingkan dengan versi lawas?

Liputan6.com, Jakarta - Induk usaha Snapchat, Snap, baru saja mengumumkan menghadirkan perangkat kacamata pintar generasi terbaru, Spectacles.

Kehadiran kacamata pintar tersebut agak sedikit mengejutkan, wajar saja mengingat penjualan Spectacles generasi pertama tidak terlalu baik. 

Dilansir CNBC pada Jumat (27/4/2018), Spectacles generasi terbaru dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan generasi pertamanya, yakni US$ 150 atau setara dengan Rp 2 jutaan. Kacamata pintar ini hadir dalam tiga varian warna: Onyx, Ruby, dan Sapphire.

"Kami ingin mendengarkan apa yang diminta pelanggan dan komunitas. Karena itu, kami menghadirkan pembaruan yang lebih baik pada Spectacles generasi baru ini," ujar Vice President of Hardware Snap, Mark Randall.

Lantas, apa bedanya Spectacles generasi terbaru ini jika dibandingkan dengan versi lawas?

Perbedaan pertama terletak pada kemampuan water resistant yang membuat kacamata ini bisa digunakan di dalam air.

Ya, kacamata versi lama tidak bisa digunakan di kolam renang. Namun kali ini, pengguna Spectacles bisa membawanya berenang dan mengabadikan foto dan video dalam air secara High Defition.

Perbedaan selanjutnya adalah kecepatan performa kacamata. Jika kacamata generasi pertama memiliki performa standar dalam mengunggah konten, kini kacamata generasi terbaru bisa mengunggah foto atau video lebih cepat dan bisa ditampilkan langsung via platform Snapchat.

Dan jika Spectacles generasi pertama dijual dalam metode unik--dijual dalam vending machine--kali ini Snap hanya memilih menjualnya secara online via platform Spectacles.com

2 dari 3 halaman

Spectacles Gagal, Pembesut Snapchat Rugi Rp 541 Juta

Pada kenyataannya, Snap terlalu "pede" dengan penjualan Spectacles. Laporan terbaru menyebutkan pembesut Snapchat ini mengalami kerugian besar, tepatnya sebesar US$ 40 juta atau sekitar Rp 541 juta. 

Kerugian ini terungkap dalam laporan kinerja keuangan Snap kuartal III 2017, sebagaimana dilansir Wareable dari Venture Beats, Selasa (14/11/2017).

Laporan ini mencatat adanya kelebihan persediaan stok dan biaya lainnya senilai US$ 40 juta akibat gagalnya penjualan Spectacles. 

CEO Snap Inc, Evan Spiegel mengakui pihaknya telah membuat kesalahan strategi dengan memproduksi terlalu banyak unit Spectacles di tahap awal. 

"Kami saat itu sangat yakin dengan (penjualan) Spectacles dan penerimaan pasar di awal. Dan karena terlalu yakin, saya rasa kami telah membuat keputusan yang salah," ujar Spiegel.

Hal ini bermula dari ucapan Spiegel beberapa waktu lalu yang menyebutkan penjualan Spectacles telah melampaui penjualan iPod di tahun pertamanya. Dengan pencapaian ini, Spiegel memprediksi penjualannya bakal kembali sukses sehingga ia memutuskan untuk kembali memproduksi Spectacles dalam jumlah besar.

Sayang, prediksi Spiegel salah karena puluhan ribu unit Spectacles kini tak laku terjual dan mengakibatkan penumpukan di gudang yang memakan biaya hingga US$ 40 juta. 

3 dari 3 halaman

Ditinggalkan Pengguna

Sebelumnya, laporan menyebutkan Spectacles hanya terjual sebanyak 150.000 unit. Menurut sumber, setengah dari total pengguna mulai berhenti menggunakan Spectacles. Mereka hanya memakainya selama empat minggu.

Kurangnya ketertarikan konsumen terhadap Spectacles ini menjadi bukti bahwa langkah Snap masuk ke bisnis perangkat keras itu dinilai tidak tepat. 

Perwakilan Snap Inc menolak untuk berkomentar terkait penjualan ini. Namun, Snap menyebutkan bahwa pihaknya saat ini tengah mengembangkan pembaruan software Spectacles dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagaimana diketahui, Spectacles dirilis pada September 2016 dan dijual melalui vending machine dalam tiga varian warna. Spectacles dijual seharga US$ 130 atau sekitar Rp 1,7 juta.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: