Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mendadak menjadi buah bibir karena telepon mereka diduga kena aksi penyadapan.
Pakar siber Pratama Persadha menjelaskan ada beberapa cara telepon atau smartphone jadi korban penyadapan untuk kemudian diintai konten-kontennya, seperti lokasi atau hal-hal seperti SMS dan media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Langkah pertama untuk melindungi diri dari penyadapan adalah memahami bagaimana aksi penyadapan dilakukan di smartphone, karena ada cara penyadapan dari jauh (remote) dan ada juga yang secara langsung.
Berikut cara-cara smartphone dapat kena sadap berdasarkan penjelasan dari Pratama Persadha yang dihubungi Tekno Liputan6.com pada Minggu (29/4/2018) di Jakarta.
1. Penyadapan via SMS
Penipuan ternyata bukan hanya satu-satunya bahaya dari komunikasi SMS, sekarang pun SMS bisa dijadikan corong penyadapan.
"Pertama, hacker bisa saja mengirim link lewat SMS berisi update aplikasi dengan tujuan agar diklik oleh korban. Bila diklik, link tersebut bisa jadi berisi malware," papar Pratama.
Mengenai hal itu, pengguna harus waspada ketika mendapatkan SMS dari nomor yang tidak dikenal. Apabila ingin update aplikasi, langsung saja ke App Store atau Google, bukan lewat SMS.
Begitu juga bila ada SMS yang menyebut smartphone telah kena virus, dan menyuruh mengklik sebuah link untuk membersihkan virus. Jangan diklik, karena sejatinya link itu malah berisi virus.
Bila ingin membersihkan virus, langsung saja cari antivirus yang memiliki rating tinggi di toko aplikasi atau pakai yang sudah tersedia di smartphone kamu.
Advertisement
2. Jangan Asal Meminjamkan Smartphone
Tidak hanya lewat SMS, teknik penyadapan kedua yang dilakukan langsung juga bisa terjadi. Pratama memperingatkan dalam waktu singkat saja smartphone bisa di-inject sesuatu yang berfungsi melakukan penyadapan.Â
"Misalkan, handphone-nya dipinjam sebentar oleh orang tak bertanggung jawab, diinstal aplikasinya (untuk menyadap), kemudian dibalikin lagi," jelas Pratama.
Karena smartphone adalah bagian terpenting dari kehidupan kita, ada baiknya jangan asal meminjamkan smartphone ke orang yang tidak dikenal.
Jangan lupa untuk menggunakan berbagai fitur keamanan termutakhir yang hadir di smartphone, seperti fitur sidik jari untuk menambah perlindungan dari tangan-tangan jahil.
3. Hadiah Smartphone Baru
Cara ketiga ini mungkin yang paling mengejutkan. Pelaku penyadapan memberikan hadiah smartphone baru yang ternyata sudah di-inject terlebih dulu dengan malware jahat yang dapat memata-matai penggunanya.
Parahnya lagi, sangat sulit untuk mengetahui mana perangkat yang sudah disadap dan mana yang tidak.
Beberapa aspek yang perlu kamu perhatikan adalah bila perangkat mendadak sering panas, baterainya cepat habis, dan sering mati sendiri, maka hal-hal tersebut bisa jadi indikasi sedang ada yang memata-matai perangkat komunikasi.
Perhatikan pula aplikasi di smartphone kamu, bila ada aplikasi mencurigakan yang kamu tidak pernah instal, lebih baik langsung hapus saja.
Bila kamu khawatir smartphone kena sadap, tidak salahnya kamu mencari aplikasi antispy di Play Store untuk berjaga-jaga.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement