Sukses

Bos Facebook Siap Bertemu Menkominfo Pekan Depan

Nantinya, salah satu petinggi Facebook akan bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook, salah satu petinggi raksasa media sosial ini dipastikan akan menyambangi Indonesia.

Nantinya, petinggi Facebook akan bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Informasi itu diungkap oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan, saat bertemu awak media di Kantor Kemkominfo, Jumat (4/5/2018).

"Saya juga baru dengar nanti akan ada VP Facebook datang hari senin (7/5/2018) pukul 13.00. Saya belum tahu membahas apa, karena itu agenda antara beliau dengan pak menteri. Tapi intinya ingin melaporkan secara langsung kondisinya, karena selama ini masih surat-suratan," tuturnya.

Kabar mengenai kedatangan petinggi Facebook ini sebelumnya sudah diungkap oleh Semuel beberapa waktu lalu.

Informasi tersebut diketahui bersamaan dengan surat jawaban Facebook terhadap permintaan pemerintah yang dikirimkan bulan lalu.

"Selain surat tersebut, saya juga mendapat kabar bahwa ada petinggi Facebook yang akan datang ke Indonesia untuk menjelaskan perkembangan lebih lanjut secara langsung pada Menkominfo," sambung pria yang karib disapa Semmy tersebut.

Menyoal hasil audit Facebook, Semuel mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil laporan.

Alasannya, untuk saat ini, investigasi masih dilakukan oleh pihak otoritas Inggris karena lokasi Cambridge Analytica yang terlibat kasus ini terletak di negara itu.

"Ini masalah yuridiksi kan karena terjadinya memang di negara tersebut. Jadi, mereka memiliki keuntungan untuk kasus tersebut," tandas Semuel.

Untuk informasi, otoritas Inggris yang hingga saat ini masih melakukan investigasi adalah Information Commissioner Office (ICO).

2 dari 2 halaman

Aksi Penggeledahan ICO

Untuk diketahui, seperti dikutip dari The Guardian, penggeledahan oleh ICO dilakukan pada Maret 2018. Proses yang melibatkan sekitar 18 petugas ICO di kantor pusat CA di London.

"Kami sekarang akan menilai dan mempertimbangkan bukti sebelum memutuskan langkah selanjutnya dan menyimpulkan," tutur juru bicara ICO dalam sebuah pernyataan.

Langkah untuk menggeledah kantor CA sendiri dilakukan setelah adanya surat perintah pada Jumat malam. Penggeledahan ini dilakukan untuk mencari akses terhadap aksi ilegal CA yang menggunakan data Facebook untuk keperluan kampanye politik.

"Kegiatan kali ini merupakan bagian dari investigasi yang lebih besar terkait penggunaan data pribadi untuk tujuan politik," tutur juru bicara itu.

Investigasi ini juga akan fokus pada SCL Group, selaku perusahaan induk, dan Aleksandr Kogan.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: