Sukses

Cara Menahan Diri agar Tidak Pamer dan Nyinyir di Media Sosial

Berikut cara sederhana untuk menahan dirimu untuk tidak ikutan pamer dan nyinyir di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang, banyak perilaku negatif yang sudah "menjalar" di media sosial seperti Instagram, seperti kelakuan warganet yang doyan pamer dan suka nyinyir.

Aksi ini tentu berpotensi menularkan sifat konsumtif agar bisa ikutan pamer di media sosial mereka.

Ustaz Yusuf Mansur yang kebetulan hadir pada acara peluncuran aplikasi Muslim Go, Jumat (4/5/2018), punya "wejangan" khusus bagi pengguna yang sering nyinyir dan suka pamer di media sosial.

Ia berkata, sebaiknya pengguna media sosial bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal semacam itu.

"Biarlah, belajar saja untuk memperbaiki diri masing-masing. Sudah. Insyaallah," ujar Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur juga tidak ingin membahas sisi dosa terkait aksi tersebut, ia lebih berharap agar anak muda dapat terus belajar memperbaiki diri.

Ustaz yang aktif sebagai pendakwah dan pebisnis ini juga turut memberi dukungan dan membahas sektor digital yang mulai didominasi pemain besar.

"Sekarang para raksasa teknologi sedang bertarung, dan mulai banyak akuisisi. Jangan sampai sektor digital kita kena akuisisi semua," ungkap Yusuf Mansur.

Ia pun turut menyampaikan tekadnya untuk terus mandiri di sektor digital, terutama fintech (financial technology) tanpa banyak campur tangan asing.

2 dari 3 halaman

Yusuf Mansur Dukung Langkah Historis Muslim Go

Yusuf Mansur hadir di acara Muslim Go yang turut dihadiri oleh ketua Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an dari Kementerian Agama (Kemenag).

"Ini historis karena ada aplikasi menyajikan font dari Lajnah Pentashihan Kemenag," sebut Yusuf Mansyur.

Pria kelahiran 41 tahun silam itu berharap agar mushaf Indonesia dapat mendunia, dan turut dibaca oleh umat muslim di berbagai negara.

Muchlis Hanafi, Ketua Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an, memberikan apresiasi pada Muslim Go karena membantu melakukan sosialiasi ke masyarakat tentang font khas Indonesia tersebut.

Aplikasi Muslim Go sudah tersedia di iOS dan Google Play. Dalam aplikasi ini terkandung konten lengkap untuk panduan ibadah umat Islam.

 

3 dari 3 halaman

Fitur Muslim Go

Salah satu keistimewaan aplikasi ini adalah yang pertama kali memiliki font Mushaf Alquran Standar Indonesia yang disertifikasi oleh lembaga Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran dari Kemenag.

"Salah satu hasil riset yang dilakukan peneliti lembaga ini adalah font mushaf nasional standar Indonesia. Mushaf ini sudah dibakukan, dan disesuaikan dengan para pembaca non-Arab agar memudahkan pembaca Indonesia," jelas Muchlis Hanafi, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alqura Kemenag.

Muchlis menyebut ada kesulitan anggaran yang membuat Kemenag hanya bisa mencetak font tersebut secara terbatas.

Kemenag pun berterima kasih atas kerja sama yang diadakan Muslim Go untuk menggunakan dan melakukan sosialisasi tentang font ini.

Lajnah merupakan lembaga yang bertugas menashih (memeriksa atau mengoreksi) setiap lembaran yang berisi tulisan Alquran.

Aplikasi tersebut juga menyediakan konten-konten yang membantu ibadah umat muslim, seperti arah kiblat, Alquran digital, dan juga video-video religi.

Tidak hanya di Indonesia, Muslim Go juga sudah tersedia di berbagai negara, di antaranya Pakistan, Tiongkok, dan India.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Â