Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengguna iPhone X mengeluhkan masalah pada fitur Face ID. Menurut penjelasan yang dikirimkan Apple ke pusat layanan resminya, masalah itu kemungkinan besar disebabkan kamera belakang, bukan modul TrueDepth yang ada pada kamera depan.
Dilansir Softpedia, Rabu (9/5/2018), Apple dilaporkan mengirimkan dokumen berisi penjelasan untuk mengetahui sejumlah masalah pada Face ID kepada pusat layanannya.
Berdasarkan isi dokumen, hal pertama yang harus diperiksa jika sistem pengenalan wajah tidak berfungsi, yaitu apakah kamera belakang dalam kondisi sempurna atau tidak.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dinilai sedikit aneh karena Face ID merupakan fitur pengenalan wajah, yang letaknya berada di bodi depan iPhone X. Namun, para engineer toko ritel Apple, Geniur Bar, mengatakan kepada sejumlah pengguna iPhone X kalau Face ID terhubung ke kamera belakang.
Para pemilik iPhone X mengeluhkan masalah pada Face ID disebabkan tidak semua fitur kamera bekerja dengan baik. Fitur kamera depan seperti slow-motion, panorama dan rekaman time-lapse bekerja sempurna. Tapi di sisi lain, kemampuan kamera lainnya bermasalah. Fitur pengenalan wajah biasanya gagal dengan penjelasan, "Face ID tidak bisa, coba lagi nanti."
Penyedia layanan resmi Apple, yang tidak bisa memperbaiki masalah pada kamera depan, diminta untuk mengganti iPhone X konsumen dengan unit baru. Kebijakan ini juga berlaku jika tidak bisa mengatasi masalah lain untuk membuat Face ID berfungsi dengan normal kembali.
Face ID merupakan fitur unggulan iPhone X. Sistem pengenalan wajah ini merupakan salah satu alasan Apple sempat menunda peluncuran smartphone tersebut.
Penundaan ini disebabkan fitur tersebut sangat rumit, sehingga para mitra pemasok komponen Apple kesulitan memenuhi permintaan produksi tepat waktu. Face ID sendiri akan tersedia di semua lini iPhone baru pada tahun ini.
iPhone Terbaru Bakal Dijual Lebih Murah
Apple beberapa waktu lalu dilaporkan akan merilis tiga iPhone baru dan salah satunya akan dijual lebih terjangkau mulai dari US$ 550 atau Rp 7,7Â juta.
Harga jualnya lebih murah dibandingkan iPhone 8 US$ 699 (Rp 9,8 juta), jauh lebih terjangkau daripada iPhone X seharga US$ 999 (Rp 14 juta) di Amerika Serikat (AS).
Alasan iPhone terbaru dijual dengan harga lebih murah karena Apple ingin menaklukkan Tiongkok dan sejumlah pasar lainnya. Penjualan iPhone X di Tiongkok belakangan tidak begitu baik karena harga yang tinggi, padahal negara tersebut merupakan salah satu pasar penting bagi Apple.
Menurut analis Ming-Chi Kuo, iPhone terbaru akan hadir dalam dua versi dengan layar LCD. Salah satunya akan memiliki satu slot kartu SIM, sedangkan yang lain dengan dual kartu SIM.
Kuo yakin kedua iPhone dengan layar LCD terbaru itu akan sangat sukses. Ia memperkirakan penjualannya bisa mencapai antara 100 juta dan 120 juta unit dalam 12 bulan mulai dari kuartal III 2018. Apple diperkirakan akan merilis iPhone baru pada kurun waktu tersebut.
Advertisement
Apple Penjarakan 12 Karyawan, Kenapa?
Informasi tentang berbagai produk terbarunya kerap beredar di internet, tapi Apple enggan berkomentar. Perusahaan asal Negeri Paman Sam ini memang dikenal sangat menjaga rahasia perusahaan dan tidak segan menyeret orang yang membocorkannya ke meja hijau.
Tindakan tegas Apple ini disampaikannya kepada para karyawan melalui sebuah memo, yang berisi pemberitahuan tentang akibat yang akan mereka tanggung jika membocorkan rahasia perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga mengungkapkan ada 29 orang yang membocorkan rahasia pada tahun lalu, dan 12 di antaranya telah dijebloskan ke penjara.
Apple pun mengingatkan para karyawan agar bisa menjaga rahasia perusahaan. Untuk memastikan rahasia perusahaan tidak bocor di media, Apple menulis, "Orang-orang itu (yang membocorkan) tidak hanya kehilangan pekerjaan, tapi mereka juga akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan di tempat lain."
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: