Liputan6.com, Jakarta - Munas X Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Hotel Inaya Putri, Denpasar, Bali, akhirnya memutuskan Jamalul Izza memimpin APJII kembali untuk periode 2018-2021.
Proses ditunjuknya Jamal memimpin asosiasi internet terbesar yang berdiri sejak tahun 1996 itu, melalui e-voting
Baca Juga
Pria yang karib disapa Jamal itu berhasil meraih perolehan suara sebanyak 54,82 persen dari total 226 peserta. Mengalahkan 7 kandidat lain yang juga tak kalah hebat seperti, Harijanto Pribadi, Agus Supriyadi, Irvan Nasrun, Tedi Supardi Muslih, Sabirin Muchtar, Muhammad Arif, dan Abdullah Pratama Habibie.
Advertisement
Dalam keterangan pers sebelumnya, pada periode 2015-2018 Jamal mengklaim kesuksesannya dalam memimpin organisasi terbesar internet di Indonesia ini.
Kesuksesannya itu antara lain pengembangan IIX wilayah, peningkatan trafik IIX, dan berhasil mempertahankan pengelolaan internet protocol (IP).
Selain memilih ketua umum, Munas X juga digelar untuk memilih Dewan Pengawas. Adapun susunan dewan pengawas APJII periode 2018-2021 sebagai berikut:
- Ketua Dewan Pengawas: Achmad Nur Effendhi
- Sekretaris: Mangara P. Paranginangin
- Anggota: Budi Santoso, Yudie Haryanto, Andri Fisatedi, Muhammad Rully Sumbayak, dan Rudiansyah.
Untuk pertama kali, Munas ke X ini melibatkan anggota Indonesia Network Information Center (IDNIC) sebuah inisiatif dari APJII yang bertujuan menyediakan pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Selain mengikuti Munas, kedatangan mereka juga untuk menghadiri rapat khusus unit IDNIC APJII yang akan memilih ketua.
APJII Beberkan Tren Internet 2017, Mobile Masih Mendominasi
APJII sendiri baru saja merilis hasil survei penggunaan internet sepanjang 2017.Â
"Saat ini masih proses survei, jadi kami masih belum membeberkan data final. Hampir pasti, ada peningkatan dari data tahun lalu. Kalau tidak, kami yang bingung," tutur Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi ditemui usai konferensi pers Miss Internet Indonesia 2018 di Serpong, Banten (10/1/2018), kemarin.
Meski, hingga saat ini ia belum dapat mengungkap jumlah peningkatan dari tahun sebelumnya, ia memerkirakan tak ada perubahan mendasar dari tren penggunaan internet di tahun ini ketimbang 2017.
"Tren internet kemungkinan besar masih didominasi mobile, tapi angkanya jelas berbeda. Sementara untuk segmen tak tak jauh berbeda, karena memang tak ada terobosan teknologi," ujarnya menjelaskan.
Namun, ia mengakui ada kemungkinan tren tersebut dapat berubah apabila nanti ada akses internet yang memanfaatkan satelit. Sebab, ke depannya akses internet dengan satelit akan menawarkan biaya lebih murah.
Â
Advertisement
Survei Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Sekadar informasi, APJII sebelumnya merilis survei mengenai jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 132,7 juta pada 2016. Sementara populasi penduduk Indonesia saat itu 256,2 juta orang.
Dari angka pengguna tersebut, 47,5 persen ternyata adalah wanita, sedangkan 52,5 persen lainnya adalah pria. Masih menurut survei tersebut, 65 persen atau sekitar 86,3 juta pengguna internet di Indonesia berada di Jawa.
Adapun di luar Jawa, pengguna internet Indonesia berturut-turut tersebar paling banyak di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa, serta Maluku dan Papua.
Untuk pengambilan data, APJII melakukan survei lapangan dan tatap muka dengan metode multi stage random sampling.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: