Sukses

Bulan di Planet Jupiter Berpotensi Jadi Tempat Tinggal Manusia?

NASA dan Agensi Antariksa Eropa telah menyiapkan rencana ekspedisi untuk mengevaluasi bulan milik Planet Jupiter.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini planet Mars digadang-gadang sebagai rumah masa depan umat manusia. Namun, baru-baru ini para ahli antariksa tengah serius meneliti lokasi lain sebagai alternatif Mars, yakni planet Jupiter.

Tentu saja, manusia tidak akan tinggal di Jupiter sebab planet raksasa itu berupa gas. Yang jadi target adalah Europa, sebuah bulan di sisi Jupiter.

Dilaporkan Futurism, Sabtu (12/5/2018), NASA dan Agensi Antariksa Eropa (European Space Agency, ESA) telah menyiapkan rencana ekspedisi untuk mengevaluasi Europa lewat program Joint Europa Mission (JEM).

Tak hanya NASA dan ESA, peneliti dari Universitas Sao Paulo, Brazil, juga telah melakukan penelitian komparasi tentang keadaan di samudera Europa dengan sebuah tambang emas beraliran air uranium di Afrika Selatan.

Ternyata, ditemukan bakteria dapat hidup dengan ditopang substansi yang berasal dari uranium. Berdasarkan laporan tersebut, para peneliti menarik kesimpulan samudera di Europa juga bisa menunjang kehidupan.

Penemuan tersebut menambah berita positif tentang samudera di Europa yang memiliki kemiripan dengan samudera di planet Bumi, walaupun ukurannya dua kali lebih besar.

Peneliti dari Universitas São Paulo diharapkan dapat memberi pemahaman tambahan bagi eksplorasi gabungan NASA dan ESA.

Eksplorasi gabungan tersebut akan diadakan pada 2025 untuk mencari adanya elemen kehidupan kehidupan di Europa.

 

2 dari 3 halaman

Mengapa Mencari Rumah di Luar Angkasa?

Roket terkuat di dunia milik SpaceX, Falcon Heavy lepas landas di Kennedy Space Center di Florida (6/2). Roket Falcon Heavy meluncur ke antariksa membawa Tesla Roadster milik bos SpaceX, Elon Musk, menuju orbit terdekat planet Mars.(AP Photo / John Raoux)

Walaupun Bumi masih luas, tapi tetap saja ada orang-orang yang ingin menemukan planet sebagai pemukiman bagi manusia.

Yang terdepan dalam ranah ini adalah Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. Pria yang kaya dan terkenal eksentrik itu menyebut pemukiman di planet lain, seperti Mars, amatlah diperlukan sebagai tindak jaga-jaga.

Selain khawatir akan bahaya robot di masa depan, yang turut diwaspadai Musk adalah potensi terjadinya lagi perang dunia dengan nuklir.

Maka dari itu, sebelum perang dunia ketiga pecah, sebuah planet diperlukan agar spesies umat manusia bisa berlanjut.

Musk pun bertekad untuk bisa membawa manusia ke planet Mars pada 2024 nanti melalui kolaborasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).

 

3 dari 3 halaman

Donald Trump Mendukung

Permukaan Venus yang panas (NASA)

Ambisi NASA dan Musk dilancarkan oleh dukungan dari Presiden AS Donald Trump.

Trump yang dituding kurang peduli pada sains justru menambahkan insentif bagi misi eksplorasi luar angkasa, yang pertama program ke Bulan, dan dilanjutkan ke Mars.

Pada keterangan resminya, pemerintahan Trump berharap NASA dapat jadi yang terdepan memimpin inovasi dalam eksplorasi luar angkasa.

Pihak NASA menyambut baik dukungan dari Gedung Putih dan siap mendukung menggandeng pihak pemerintah dan swasta dalam melaksanakan eksplorasi tersebut.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: