Sukses

Tragedi Bom Surabaya, Warganet: #TerorismeBukanIslam

Warganet menegaskan aksi terorisme tersebut tidak ada kaitannya dengan ajaran agama. Kumpulan cuitan mereka bersatu dalam tagar #TerorismeBukanIslam.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi pengeboman Surabaya yang terjadi selama tiga kali berturut-turut dalam akhir pekan ini, menjadi sorotan masyarakat di Indonesia.

Ya, seperti diketahui, para teroris yang menjadi dalang di balik aksi pengeboman ini dianggap mengatasnamakan agama.

Padahal, pada kenyataannya, aksi itu dinilai sebagai kejahatan kemanusiaan yang tidak mungkin bersendikan nilai agama yang benar.

Tentu saja, aksi bom yang terjadi secara beruntun tersebut membuat dunia maya khawatir jika kejadian yang sama bisa saja berlangsung di tempat lain.

Warganet pun menegaskan aksi terorisme tersebut tidak ada kaitannya dengan ajaran agama. Kumpulan cuitan mereka bersatu dalam tagar #TerorismeBukanIslam.

Untuk lebih lengkap, berikut kumpulan cuitan warganet soal cuitan #TerorismeBukanIslam:

Seperti diketahui, aksi pengeboman terbaru di Surabaya berlangsung pada Senin pagi (14/5/2018), tepatnya di Polrestabes Surabaya.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, serangan bom yang terjadi di Polrestabes Surabaya dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

Frans mengatakan, pengendara sepeda motor itu membonceng seorang wanita saat melakukan aksi bom bunuh diri.

"Yang bersangkutan membonceng seorang wanita," kata Frans.

Bom yang meledak terjadi di luar Polrestabes Surabaya. "Peristiwa terjadi di pelang sebelum masuk polresta," kata dia.

2 dari 3 halaman

Bom Rusunawa

Bom meledak di Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Ledakan terjadi pukul 21.20 WIB, Minggu (13/5/2018).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung, mengatakan polisi menduga masih ada bom yang belum meledak di sebuah unit di rusunawa tersebut. Oleh karena itu, polisi masih mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

"Betul-betul (ada bom) yang masih belum meledak," kata Frans ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu.

Frans pun belum dapat merinci berapa jumlah bom yang ada di rumah tersebut. "Nanti saja ya, saya sedang di TKP," ujar Frans.

Dari informasi yang diperoleh Liputan6.com, bom tersebut berupa bom pipa. Namun, Frans belum bersedia mengonfirmasi.

3 dari 3 halaman

Polisi Temukan Dokumen Berisi Pesan-Pesan di Rumah Pelaku Bom Gereja

Detasemen Khusus 88 Antiteror, Inafis, Gegana, dan Polrestabes Surabaya menggeledah rumah pelaku bom gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) malam. Polisi menemukan sejumlah dokumen di rumah yang terletak di Jalan Wonorejo, Surabaya.

"Ada dokumen, buku, tulisan, pesan-pesan juga ditemukan. Sedang dikumpulkan," ujar Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar Rudi Setiawan, di kompleks perumahan pelaku bom gereja, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Menurut dia, tim tengah meneliti dokumen-dokumen tersebut. Oleh karena itu, dia belum bersedia membeberkan isinya.

Selain itu, tim juga menemukan tiga bungkusan plastik yang masing-masing di dalamnya terdapat dua pipa di rumah pelaku bom gereja. Pipa-pipa tersebut sudah berisi TATP atau triacetone triperoxide.

TATP inilah yang menyebabkan bom di tiga gereja berkekuatan tinggi. Oleh karena itu, tim Jihandak dan Gegana kemudian meledakkan paket bom tersebut.

Tim pun menemukan styrofoam yang digunakan di bom gereja yang diledakkan di Jalan Arjun. Styrofoam ini digunakan untuk memperbesar pembakaran.

"Dan beberapa yang kita temukan ada belerang, aseton, HCL (air keras), aqua des, H2O, black powder, korek kayu," kata Rudi.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: