Sukses

Menkominfo Imbau Masyarakat Tak Sebar Konten Negatif Aksi Terorisme

Menkominfo Rudiantara meminta masyarakat memperhitungkan dampak konten negatif dari aksi terorisme yang terjadi baru-baru ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul terjadinya sejumlah bom yang meledak di Surabaya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengimbau masyarakat tidak menyebarluaskan konten negatif yang berkaitan dengan aksi terorisme.

Imbauan itu disampaikan Rudiantara saat menghadiri kegiatan car free day dalam rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 di Pelataran Parkir Sarinah beberapa hari lalu seperti dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Senin (14/5/2018).

Ada dua poin yang menjadi perhatian Rudiantara. Pertama, ia mengimbau masyarakat tidak menyebarluaskan atau memviralkan konten, baik dalam bentuk foto, gambar, atau video korban aksi terorisme di media apa pun.

"Kedua, memperhatikan dampak penyebaran konten berupa foto, gambar, atau video yang dapat memberi oksigen bagi tujuan akses terorisme, yaitu membuat ketakutan di masyarakat," ujarnya menjelaskan.

Rudiantara juga menegaskan pihaknya terus bekerja sama dan mendukung kepolisian dalam penanganan aksi terorisme. "Kementerian Kominfo bekerja sama dan mendukung Polri. Berikan ruang Polri karena kami yakin akan kemampuan Polri," tutur Rudiantara.

Ia juga meminta agar setiap orang tak menyebarluaskan gambar atau foto yang tak layak buat anak-anak. "Terorisme, jangan takut. Jangan buat anak-anak kita takut nantinya, karena itu yang diinginkan oleh yang membuat teror. Bangsa kita bukan bangsa penakut," ujarnya.

Selain itu, apabila ada konten yang tak layak, Rudiantara juga mengajak masyarakat untuk melakukan komplain ke penyedia platform. Dengan demikian, konten tak layak tersebut dapat langsung diturunkan.

"Kalau perlu kita sama-sama komplain ke penyelenggaranya. Kita file complaint pada platform, baik Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan sebagainya. Kita minta kontennya turun, untuk Indonesia yang lebih baik. Itulah kebangkitan bangsa Indonesia,” ujarnya.

2 dari 3 halaman

Usai Bom Gereja Surabaya, Fitur Safety Check Facebook Aktif

Sekadar informasi, beberapa jam setelah ledakan bom di tiga lokasi gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2017) pagi, Facebook mengaktifkan fitur Safety Check untuk pengguna di Surabaya dan sekitarnya.

Informasi, fitur Safety Check di jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi kondisi pemilik akun kepada teman-teman lain di Facebook.

Pengguna Facebook yang berada di sekitar kawasan terjadinya ledakan bom, yakni di Ngagel Madya, Surabaya, otomatis akan dikirimkan notifikasi Facebook ke perangkat smartphone-nya.

Bunyi pemberitahuan itu adalah "Pengguna, beritahukan ke teman-teman kamu kalau kamu baik-baik saja." Selanjutnya, pengguna bisa memilih pilihan "I'm Safe" atau memilih pilihan "Doesn't apply to me".

Nanti, Facebook akan secara otomatis membagikan kabar bahwa pemilik akun dalam kondisi aman kepada teman-teman di jejaring sosial tersebut.

Bagi pengguna yang mendapatkan notifikasi temannya dalam kondisi aman juga bisa ikutan mengaktifkan fitur Safety Check untuk saling mengabari kondisi terakhir.

3 dari 3 halaman

Warganet Kutuk Aksi Bom di Polrestabes Surabaya

Berdasarkan laporan terbaru, Surabaya kembali diguncang bom. Pagi ini bom dilaporkan telah meledak di Markas Polrestabes Surabaya.

"Meledak sekitar pukul 08.50 WIB," tutur Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/5/2018).

Menyusul ledakan ini, warganet pun ikut berkomentar. Banyak yang menyayangkan dan mengutuk keras kejadian tersebut.

Topik pembicaraan mengenai Polrestabes Surabaya pun sudah menjadi Trending Topic Twitter di Indonesia dan dunia.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: