Sukses

Startup Ini Ingin Bikin Manusia Panjang Umur

Penelitian tersebut juga didasari pada kemampuan organisme seperti cacing dan lalat.

Liputan6.com, Jakarta - Soal umur manusia, memang cuma Tuhan yang bisa menentukan. Namun bagaimana jika umur manusia juga ditentukan oleh sesama? Startup asal Amerika Serikat (AS) Rejuvenate Vio, punya caranya.

Dilansir Daily Mail pada Selasa (15/5/2018), startup tersebut memiliki konsep untuk menunda penuaan manusia. Dengan kata lain, usia manusia kelak bisa diperpanjang. Percobaan ini pun dilakukan pertama kali pada anjing jenis Beagle.

Jika memang percobaan berhasil, tak menutup kemungkinan startup  ini akan menerapkan hal tersebut ke manusia.

Pendiri Rejuvenate Bio, George Church dari Harvard Medical School, percobaan berikutnya akan dilakukan pada tikus.

"Kami akan menyuntikkan DNA baru ke tubuh. Kami telah menguji percobaan tersebut pada anjing dan tikus, nantinya akan diuji coba pada manusia," ujar Church.

Penelitian tersebut juga didasari pada kemampuan organisme seperti cacing dan lalat. Kedua makhluk hidup tersebut diketahui bisa meningkatkan gen mereka dan bisa menggandakan waktu hidup.

Church juga mengungkap penelitiannya kalau transfusi darah pada tikus yang lebih tua dari tikus yang lebih muda juga bisa mengembalikan sejumlah 'biomarker' ke tingkat yang lebih muda. Namun, belum diketahui apakah pengujian kepada anjing berhasil atau tidak.

2 dari 3 halaman

Pengujian pada Anjing

Dalam dokumen yang diberikan oleh dokter hewan di West Coast pada Juni 2017, Rejuvate Bio mengungkap terapi gennya sudah diuji pada empat anjing Beagle dengan Tufts Veterinary School di Boston.

Sementara untuk percobaan tubuh manusia, Church siap bersedia menjadi sukarelawan yang pertama. Rejuvenate Bio bahkan juga telah mengantongi dana dari Komando Operasi Khusus Amerika Serikat untuk mengetahui peningkatan kemampuan anjing-anjing militer.

3 dari 3 halaman

Uji Gen pada Tikus

Uji perpanjangan usia pada hewan seperti ini sebetulnya bukan yang pertama. Pada 2015, laboratorium milik Church di Harvard, sudah mencoba menguji tikus dengan terapi gen dan perangkat canggih bernama CRISPR.

Terapi gen tersebut memasukkan DNA ke dalam virus, yang kemudian masuk ke sel-sel hewan. Church juga sudah menguji lebih dari 60 terapi gen kepada hewan tersebut.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: