Sukses

Isu Data Pengguna, Mark Zuckerberg Bakal Bertemu Parlemen Eropa

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menerima undangan dari Parlemen Eropa untuk mengklarifikasi berbagai isu terkait data pribadi.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menerima undangan dari Parlemen Eropa untuk mengklarifikasi berbagai isu terkait data pribadi. Kepastian mengenai hal ini disampaikan oleh Presiden Parlemen Eropa, Antonio Tajani, dalam sebuah pernyataan resmi.

"Pendiri dan CEO Facebook telah menerima undangan kami dan akan berada di Brussel secepatnya. Semoga bisa pada pekan depan," tulis Tajani dalam keterangannya, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (17/5/2018).

Tajani menegaskan, warga Eropa berhak mendapatkan penjelasan tentang berbagai isu data pribadi, termasuk soal skandal penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica.

"Warga kami berhak mendapatkan penjelasan lengkap dan rinci. Saya menyambut baik keputusan Mark Zuckerberg untuk hadir di hadapan perwakilan 500 juta orang Eropa," jelasnya.

Kabar rencana kedatangan Zuckerberg di Eropa muncul beberapa hari sebelum regulasi perlindungan data Uni Eropa berlaku pada 25 Mei 2018. Sayangnya, pertemuan Zuckerberg dan Parlemen Eropa ini dilakukan secara tertutup, tidak seperti saat ia menghadap Kongres Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu.

Pertemuan secara tertutup ini mendapat kritik dari sejumlah orang. Politisi Belgia yang juga anggota Parlemen Eropa, Guy Verhofstadt, mengumumkan akan memboikot pertemuan itu kecuali dilakukan secara terbuka.

"Saya tidak akan menghadiri pertemuan dengan Zuckerberg jika dilakukan secara tertutup. Ini harus didengarkan oleh publik, kenapa tidak melalui Facebook Live?" tulisnya di akun Twitter.

Sejumlah sumber di Parlemen Eropa mengatakan, pertemuan publik yang disiarkan secara langsung tidak akan pernah terjadi. Jikalau Parlemen Eropa bersedia, tidak begitu dengan Zuckeberg.

"Zuckeberg tidak akan datang ke sini agar anggota Parlemen Eropa bisa melemparnya dengan buah dan sayuran busuk. Pada akhirnya, ia datang ke Parlemen Eropa dan saya pikir itu adalah hal yang signifikan. Ini hal yang baik untuk Eropa, begitu pula untuk Parlemen Eropa," ungkap sumber tersebut.

2 dari 2 halaman

Penghinaan terhadap Parlemen Inggris

Keputusan Zuckerberg setuju bertemu dengan anggota Parlemen Eropa dinilai akan menjadi penghinaan terhadap Parlemen Inggris. Sebelumnya, para anggota Parlemen Inggris telah memintanya untuk hadir dan menjelaskan peran perusahaan media sosial tersebut dalam skandal Cambridge Analytica.

Anggota Parlemen Inggris mengkritik keras suami dari Priscilla Chan itu setelah tiga kali menolak hadir di hadapan komite penyelidikan berita palsu. Mereka dinilai akan semakin geram karena bos Facebook itu akan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada pekan depan.

Selain Zuckerberg, Macron akan bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan teknologi, termasuk Virgia Rommetty dari IBM dan Satya Nadella dari Microsoft.

Di Indonesia sendiri, Facebook mengirim perwakilannya yakni Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pacific Simon Milner, untuk memberikan penjelasan tentang skandal Cambridge Analytica kepada DPR RI.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: