Sukses

APJII Akan Hadirkan Satelit Rakyat untuk Program Desa Pintar

Melihat masih rendahnya penetrasi internet di Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berinisiatif meluncurkan program Desa Pintar.

Liputan6.com, Jakarta - Melihat masih rendahnya penetrasi internet di Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berinisiatif meluncurkan program Desa Pintar yang turut menghadirkan Satelit Rakyat untuk memperkuat penetrasi internet nasional.

"Itu proyek kami, tapi tidak hanya APJII sendiri, tapi dengan anggotanya. Kemarin kami sudah komunikasi dengan Kementerian Pedesaan (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendesa), dan menemukan banyak desa yang belum terhubung dengan pusat," ucap Jamalul Iza, Ketua Umum APJII, Kamis (24/5/2018) pada LTE Conference 2018 di Jakarta.

Ia menyebut masih cukup banyak desa yang belum terkoneksi, sementara yang baru terhubung belum sampai 2.000 desa. Program Satelit Rakyat pun disiapkan untuk membantu mengatasi hal tersebut.

"HTS (High Throughput Satellites) sudah kita siapkan untuk teman-teman daerah untuk mendukung desa. Tahun ini diperkirakan satelit tersebut akan diluncurkan," ucapnya.

Akses dari Satelit Rakyat, yang juga disebut Satelit Bersama, dapat dimiliki oleh anggota APJI, Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia), dan juga publik dengan cara menjadi anggota KDIM (Koperasi Digital Indonesia Mandiri) atau Digicoop.

Program Desa Pintar lainnya yang disiapkan untuk membangun ekosistem digital di desa adalah Cloud National yang direncanakan meluncur tahun depan.

"Desa ini kan punya data. Sekian banyaknya data mau taruh di mana? Makanya kita coba ada pembangunan infrastrukur dan cloud," ujar Jamalul.

Program Desa Pintar sendiri baru dicanangkan pada akhir 2017, dan akan melingkupi desa-desa di seluruh Indonesia.

2 dari 2 halaman

Jangan Bandingkan Indonesia dan Singapura

Ilustrasi internet (iStockphoto via Google Images)

Jamalul juga tegas menyuarakan penolakannya kepada opini yang membandingkan penetrasi internet antara Indonesia dan Singapura.

"Dari sisi penetrasi internet kan Singapura bisa dikatakan sudah ada fiber optic, tapi dari segi luasnya kan hanya seperti Jakarta Selatan, cukup kecil, sementara indonesia lebih luas dan terdiri dari beberapa pulau," jelas Jamalul.

Mengingat kondisi geografis Indonesia yang demikian, Jamalul menjelaskan bahwa jelas situasi dua negara dan tidak bisa dibandingkan, karena tantangan di Indonesia lebih sulit.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Â