Sukses

Server Down Saat Flash Sale, Pengguna Tokopedia Meradang

Situs web Tokopedia tidak bisa diakses selama Flash Sale, tetapi aplikasi Tokopedia masih bisa dibuka.

Liputan6.com, Jakarta - Situs web Tokopedia  sempat lumpuh pada Jumat siang (25/5/2018). Server situs e-Commerce yang identik dengan warna hijau tersebut down saat periode Flash Sale Tokopedia berlangsung.

Pantauan Tekno Liputan6.com, situs web Tokopedia memang tidak bisa diakses. Namun, aplikasi Tokopedia masih bisa dibuka.

Diketahui, Flash Sale Tokopedia menawarkan diskon dan promosi yang menggiurkan, bahkan ada beberapa barang yang dibanderol dengan diskon hingga 99 persen.

Beberapa di antaranya yang didiskon hingga 99 persen juga berasal dari barang-barang mahal, seperti Toyota New Yaris, iPhone X, Yamaha Mio, Samsung 32 inch LED TV, hingga Samsung J2 Pro.

Sayang, beberapa pengguna Tokopedia mengeluhkan tidak bisa mengakses ke laman Flash Sale. Sebagian besar bisa membuka laman Flash Sale, tetapi server malah down saat mereka beralih ke laman opsi transaksi.

"Terjadi kesalahan koneksi, silakan coba lagi," begitu kira-kira bunyi tampilan server Tokopedia yang down.

Saat dimintai konfirmasi terkait Flash Sale Tokopedia bermasalah ini, pihak perusahaan belum mau berkomentar.

 

2 dari 3 halaman

Komplain Warganet

Sebagian besar pengguna Tokopedia yang gagal mengakses Flash Sale Ramadan pun meluapkan keluh kesalnya di media sosial.

Untuk lebih lengkap, simak cuitan mereka berikut ini.

3 dari 3 halaman

Alibaba Suntik Rp 14,7 Triliun ke Tokopedia

Tokopedia sendiri baru saja mengantongi modal baru dari raksasa e-Commerce Asia, Alibaba. Tak tanggung-tanggung, investasi berjumlah sangat besar, yakni US$ 1,1 miliar, atau sekitar Rp 14,7 triliun.

Diungkap CEO Tokopedia William Tanuwijaya, investasi Alibaba bersifat investasi murni dan tidak mengakuisisi Tokopedia. Dengan begitu, Alibaba pun akan menjadi pemegang saham minoritas bagi Tokopedia.

"Pemodalan lebih dari Rp 14 triliun akan dipimpin oleh Alibaba Group. Mereka juga akan menjadi pemegang saham minoritas kami," kata William saat membuka acara ulang tahun ke-8 Tokopedia di Jakarta.

"Kami selalu menganggap bahwa Alibaba merupakan guru dan role model bagi kami. Karenanya, hari ini kami menyambut baik Alibaba sebagai salah satu pemegang saham di Tokopedia dan kami percaya bahwa kemitraan ini akan mempercepat terwujudnya misi kami dalam menggerakkan pemerataan ekonomi secara digital,” tambahnya.

"Alibaba Group dan Tokopedia memiliki kesamaan visi dalam membantu UMKM dalam kesuksesan usahanya dan kami sangat senang dapat bekerja sama bersama Tokopedia untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia," jelas Daniel Zhang, CEO Alibaba Group.

Sebelumnya, rumor menyebut justru JD.com yang akan mengucurkan dana untuk Tokopedia secara mayoritas belum lama ini. Informasi tersebut sudah lebih dulu beredar sejak Mei 2017.

Selain JD.com, Alibaba sebelumnya memang sudah tertarik untuk meminang Tokopedia. Cuma waktu itu, tawaran Alibaba hanya mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 6,6 triliun. Kabar ini pun perlahan tenggelam karena Tokopedia memilih bungkam.

Untuk diketahui, Alibaba bisa dibilang sebagai e-Commerce yang paling mendominasi di Negeri Tirai Bambu. Mereka bahkan mulai ekspansi ke Tanah Air dengan mengakuisisi Lazada, yang notabene menjadi salah satu pemain besar di industri e-Commerce lokal.

Tokopedia pun sama, ia menjadi salah satu pemain e-Commerce besar yang patut diperhitungkan, dan masuk ke dalam daftar unicorn startup di Asia Tenggara. Jadi, masuk akal jika Alibaba mengucurkan dana besar untuk Tokopedia, mengingat kiprahnya sangat berpengaruh di pasar e-Commerce Indonesia.

Untuk kilas balik, pendanaan Tokopedia terakhir kali didapat pada 2014. Diketahui, investasi dikucurkan langsung dari Softbank Japan dan Sequoia Capital dengan nilai US$ 100 juta atau Rp 1,3 triliun.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: