Sukses

Semua Smartphone Nokia Dijamin Bakal Cicipi Android P

Rencananya, seluruh smartphone Nokia yang ada di pasaran akan mendapat pembaruan ke Android P setelah Google merilisnya pada pertengahan tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak merilis smartphone Nokia anyar tahun lalu, HMD Global telah berjanji perangkat besutannya hadir dengan keunggulan dari sisi software.

Selain mengusung antarmuka ala Android Stock, pembaruan untuk versi terkini juga dipastikan rilis untuk perangkat Nokia.

Karenanya, dalam acara baru-baru ini, HMD Global kembali menegaskan komitmen tersebut. Dikutip dari Phone Arena, Rabu (30/5/2018), perusahaan asal Finlandia itu memastikan seluruh perangkat yang ada di pasaran saat ini akan mendapat pembaruan ke Android P.

Kepastian pembaruan ini juga berlaku untuk tiga model anyar yang baru saja diperkenalkan, yakni Nokia 2.1, Nokia 3.1, dan 5.1. Rencananya, pembaruan itu akan bergulir setelah Google resmi merilis Android P pada pertengahan tahun ini.

Tak hanya itu, perusahaan juga mengumumkan jadwal perilisan Android 8.1 Oreo untuk Nokia 2. HMD Global akhirnya memastikan pembaruan untuk Nokia 2 akan meluncur pada Juni 2018.

Dengan kata lain, seluruh smartphone Android Nokia yang ada saat ini hampir dapat dipastikan mendapat dua kali pembaruan Android. Saat ini, hampir seluruh perangkat Nokia sudah menjalankan Android Oreo.

Sekadar informasi, Google sendiri memang baru saja memperkenalkan Android P dalam ajang Google I/O tahun ini. VP Engineering Android Dave Burke menuturkan, Android P mengusung tiga tema, yakni cerdas, sederhana, dan sangat digital.

Google juga sudah mulai menggulirkan pratinjau terbaru dari Android P untuk para pengembang. Pratinjau ini termasuk sistem untuk Pixel, Pixel XL, Pixel 2, dan Pixel 2 XL.

2 dari 3 halaman

Fitur Anyar di Android P

Bagi kamu yang penasaran seperti apa fitur anyar Androd P, berikut beberapa rangkumannya seperti dikutip dari Venture Beat, Rabu (9/5/2018),

Salah satu fitur yang diperkenalkan Google untuk Android P adalah App Actions. Fitur ini memungkinkan Android memprediksi tindakan yang akan dilakukan oleh pengguna.

Dengan fitur ini, pengembang dapat meningkatkan kemampuan aplikasinya termasuk membuat konten yang lebih mudah diakses. Jadi, pengguna dapat melakukan sejumlah tindakan dengan lebih cepat.

Fitur ini dapat berlaku di sejumlah aplikasi, seperti Google Search, Google Play, Google Assistant, dan launcher Android. Nantinya, rekomendasi tindakan akan dibuat berdasarkan pemakaian dan relevansinya dengan pengguna.

Android P juga hadir dengan fitur bernama Slice. Fitur ini mampu menampilkan antarmuka aplikasi di dalam hasil pencarian Google Search termasuk Google Assistant.

Rencananya, fitur ini akan rilis di Google Search pada pertengahan tahun, sedangkan di Google Assistant pada akhir 2018.

Android P kini tampil dengan sistem navigasi baru. Burke menyebut sistem ini menawarkan cara lebih cepat untuk mengakses Android. Kali ini, Android P tampil dengan satu tombol Home dan mengandalkan navigasi berbasis gerakan, mirip dengan iPhone X.

Google memang masih menyertakan tombol Back, tapi dalam pengaturan bawaan, tombol tersebut disembunyikan. Untuk membuka multitasking, misalnya, pengguna cukup menggeser tombol Home ke bagian samping.

Kali ini, Google juga menghadirkan Android Dashboard, alat yang memungkinkan pengguna mengelola waktu yang dihabiskan saat menggunakan aplikasi.

Fitur yang baru hadir di Android P ini akan menampilkan waktu yang dihabiskan pengguna selama mengakses ponsel dan memberikan notifikasi saat sudah terlalu lama.

3 dari 3 halaman

Kecerdasan Buatan untuk Hemat Baterai di Android P

Fitur lain yang juga rilis di Android P adalah Adaptive Battery. Mengutip laman Tech Crunch, fitur ini hadir untuk menjawab keluhan banyak orang tentang perangkat mereka yang boros baterai.

Dengan Adaptive Battery, baterai di perangkat bisa lebih hemat meski digunakan secara aktif. Dalam hal ini, Adaptive Battery mengadopsi Google DeepMind, teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan Google selama bertahun-tahun.

Tugas Google DeepMind adalah mempelajari kebiasaan pengguna, kemudian menentukan aplikasi apa yang digunakan, kapan saja, dan membagikan daya ke aplikasi-aplikasi tersebut.

Kecerdasan buatan Google juga bertugas memonitor konsumsi baterai perangkat dan akan mematikan aplikasi-aplikasi yang jarang dipakai tetapi masih berjalan di background.

Tidak hanya itu, DeepMind juga bertugas untuk menyesuaikan tingkat kecerahan layar, sesuai dengan kebiasaan pengguna.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â