Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan ia berharap banyak dengan ponsel lokal agar dapat diterima masyarakat negeri ini. Menurutnya agar itu bisa terwujud, syaratnya hanya ada dua.
"Lebih murah dan punya kualitas," ujar pria yang akrab disapa Chief RA tersebut pada Rabu (30/5/2018).
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Niat Marcus Rashford Tinggalkan Manchester United Terhambat, Ini Alasannya
Timnas Indonesia Kalah di Stadion Manahan, Vietnam Justru Cetak Banyak Gol dalam Laga Terakhir Grup B Piala AFF 2024
Rudiantara mengungkap, pada dasarnya pasar ponsel pintar di negeri ini sangat besar. Dengan pasar yang besar, kiranya harga ponsel pun juga bisa lebih murah.
Advertisement
"Kalau saja seluruh pengemudi ojek online yang mencapai satu juta orang memakai ponsel buatan bangsa kita sendiri maka produksinya pasti akan lebih berkembang dengan pesat," katanya.
Dia juga menilai dengan makin banyak tumbuh pabrikan ponsel pintar dalam negeri akan dapat menyerap tenaga kerja dan menjadikannya tuan rumah di negeri sendiri.
"Dengan seribu seratus pegawainya ini harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," terang Rudiantara.
Terlepas dari itu, Rudiantara mendorong agar produsen ponsel pintar lokal segera membentuk asosiasi tersendiri.
Hal ini berguna selain bersaing dengan merek asing, juga dapat mempermudah pemerintah mengarahkan kebijakan tertentu. Namun, ditegaskannya bukan memberikan kebijakan kepada individu perusahaan.
"Mari kita duduk bersama. Setelah Lebaran kita kumpul, nanti saya undang Pak Erlangga (Menteri Perindustrian). Regulasi harus mengarah ke sektor, bukan perusahaan. Jadi kami tidak bisa memberikan keringanan pajak ke perusahaan, tapi ke industri," ungkapnya.
Orang Indonesia Mau Pakai Ponsel Lokal, Tapi...
Produk ponsel pintar atau smartphone yang beredar di Indonesia saat ini kebanyakan merupakan merek luar negeri. Hal itu diperkuat oleh data dari survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016.
Berdasarkan survei terhadap 1.020 responden di seluruh Indonesia tersebut, 93 persen di antaranya memakai merek ponsel luar negeri, sedangkan sisanya adalah pengguna merek lokal.
Android masih menguasai sebaran sistem operasi yang banyak digunakan orang Indonesia dengan persentase 79 persen. Kemudian sistem operasi buatan Apple, iOS, menyusul di belakangnya dengan persentase 19 persen.Â
Â
Advertisement
Merek Ponsel yang Sering Digunakan
Meski demikian, bukan berarti orang Indonesia tak tertarik menggunakan produk smartphone merek lokal.
Berdasarkan data yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (11/1/2017), sebagian besar responden memiliki ketertarikan untuk menggunakan smartphone merek lokal dengan sejumlah syarat tertentu.
Syarat-syarat yang dimaksud mencakup spesifikasi teknis, fitur, kemudahan penggunaan, murah, serta merek yang bagus.
Bahkan, 53 persen responden menyebut akan menggunakan smartphone merek lokal yang memenuhi syarat ini sebagai ponsel utama.
Sementara 41 persen responden lainnya mengaku akan memakainya sebagai ponsel alternatif. Hanya, masih ada sekitar 6 persen responden mengatakan tak tertarik untuk memakai produk tersebut.
Lantas, merek smartphone apa yang paling banyak digunakan responden? Samsung nyatanya masih menjadi favorit dengan persentase pengguna 25,42 persen.
Peringkat kedua diduduki oleh Apple dengan 17,70 persen, yang disusul Xiaomi dengan 14,78 persen.
Lalu perusahaan asal Taiwan, Asus, menduduki peringkat keempat dengan 12,24 persen dan Lenovo di peringkat kelima dengan 6,31 persen. Sementara pengguna lainnya menggunakan merek lain, seperti Oppo, Sony, LG, Smartfren, Vivo, Evercoss, Advan, Huawei, dan Nokia.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: