Liputan6.com, Jakarta - Kabar pembelian tong sampah Jerman oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuai tanda tanya besar dari warganet Indonesia.
Wajar saja warganet heran, pasalnya Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membeli 2.640 tong sampah Jerman dengan harga US$ 247 atau sekitar Rp 3,3 juta per unit.
Advertisement
Baca Juga
Pemprov menyebut pengadaan dilakukan pada 2016, dan kemudian dilanjutkan pada 2017 sebanyak 1.000 tong sampah. Kemudian, rencananya tahun 2018 ini akan ditambah beberapa ribu tong sampah lagi senilai hampir Rp 10 miliar.
Berikut respons dari para warganet terkait polemik tong sampah Jerman.
1. "Emang beli lokal gak ada?"
Salah seorang warganet bersikap tepat dan logis dengan mempertanyakan pilihan tong sampah Jerman. Toh, tong sampah buatan lokal pastinya banyak di pasaran.
Woooowwwww tong sampah aja dari Jerman.... emang beli lokal gak ada
— Aditya Prima Nugraha (@AdityaDgotenk) June 4, 2018
2. Anggaran Harusnya Dipakai dengan Efisien
Warganet lain berkata, seharusnya anggaran yang dipakai untuk pengadaan tong sampah Jerman serta pohon plastik bisa dipakai untuk program-program yang lebih produktif.
Contohnya, peningkatan kualitas transportasi umum dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
Udh pohon plastik sekarang tong sampah jerman.... ya aya2 wae.... yg lain apa. Bangun transportasi umum kek, pengembangan UKM kek... misal pasar apung atau tetek bengek
— fabella cloudia (@whitehusky88) June 4, 2018
Benahi Mental, Bukan Tempat Sampah
3. Perbaiki Mental untuk Tertib Buang Sampah
Ada sebuah ucapan menarik dari salah seorang warganet. Ia menyebut memperbaiki mental agar tertib buang sampah adalah tindakan yang lebih bijak.
Memang, percuma membeli tong sampah mahal tetapi warga belum bisa disiplin dalam membuang sampah.
Tidak perlu bli tong sampah mahal mahal, cukup benahi aja mental manusianya agar tertib buang sampah. Hal ini jg janji janji kampanye saudara.
— Andrio M (@AndrioM3) June 4, 2018
4. Lebih Baik Beli Sendiri
Kata warganet lain, lebih baik biar dia yang membeli tong sampah di sebuah toko online.
Mungkin hal itu memang bisa menghemat anggaran, sebab satu unit tong sampah yang dijual online hanya seharga Rp 700 ribuan, jauh lebih murah ketimbang yang dibeli Pemda DKI.
Kalo cuma tong sampah pake impor dari jerman. Mending sini gue beliin di toped #ngookk
— I.R.A.A (@iFan__) June 4, 2018
5. Ingkar Janji Kampanye?
Warganet lain menyindir Gubernur Anies Baswedan karena mengimpor tong sampah. Padahal, saat menang pemilihan gubernur, Anies berjanji akan mendukung pribumi.
Sayangnya, tong sampah pun sampai impor.
Seharus x beli buatan pribumi...bkn asing....sesuai pidato si p..enis...wktx pribumu bangkit..dr penjajah asing
— abdfadln (@abdfadln) June 4, 2018
Advertisement
Salahkan Ahok Lagi?
6. Kok Tidak Tahu Terus?
Seorang warganet tampak kesal dan lelah melihat manuver Anies-Sandi yang cenderung tidak tahu menahu terhadap sebuah kebijakan.
Sekadar informasi, pengadaan tong sampah Jerman pertama terjadi pada 2016, tapi kemudian terus dilanjutkan pada 2017 dan 2018.
Pengadaan Pohon Palsu Rp 8 M ngaku gak tau, pengadaan tong Sampah Rp 9.5 M gak tau juga? Truss taunya apa? Jadi Ketua RT aja Pak!!!
— #KamiBersamaPolriDanTNI (@yusuf_dumdum) June 3, 2018
7. Alasan Modernisasi
Warganet lain menganggap lucu alasan dari Pemda DKI yang menyebut pengadaan tong sampah Jerman adalah untuk modernisasi.
Jadi mnrt Dinas Lingkungan Hidup DKI, alasan pembelian tong sampah buatan Jerman, adalah bagian dari modernisasi pengumpulan sampah di Jakarta agar sejajar dengan kota-kota maju.*semoga Tong sampah dari Jerman itu ndak diajak Bicara.😀😂
— Dede Budhyarto (@kangdede78) June 3, 2018
8. Nyaring Bunyinya
Kasus tong sampah Jerman yang membuat keriuhan membuat warganet ini berinovasi pada sebuah peribahasa.
Tong sampah Jerman nyaring bunyinya
— Kurniawan Junaedhie (@kjunaedhie) June 4, 2018
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini