Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan tahun ini akan segera usai, banyak orang tengah sibuk melakukan berbagai persiapan untuk meyambut Lebaran. Jika merujuk pada kalender 2018, Lebaran hari pertama akan jatuh pada 15 Juni 2018.
Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Selasa (12/6/2018), banyak warganet berkicau di Twitter menggunakan kata "H-3 Lebaran" dan tagar #3HariLagiCoy. Keduanya pun bertengger di daftar Indonesia trends pada hari ini.
Baca Juga
Kicauan tentang H-3 Lebaran cukup beragam, termasuk bernada gurauan tentang segala hal yang biasa terjadi saat Lebaran. Berikut beberapa di antaranya:
Advertisement
"3 hari menuju perjuangan mencari ujung selotip nastar #3HariLagiCoy," tulis @rizkamardianti.
3 hari menuju perjuangan mencari ujung selotip nastar #3HariLagiCoy
— Rizka (@rizkamardianti) June 12, 2018
Pengguna Twitter dengan akun @imanurc menulis, "Siap-siap liat anak kecil bakal pegang uang banyak daripada yang udah gede #3HariLagiCoy".
siap-siap liat anak kecil bakal pegang uang banyak daripada yang udah gede #3HariLagiCoy
— 🐒 (@imanurc) June 12, 2018
"H-3 lebaran sengaja buru-buru ngabisin kuenya biar pas lebaran, tople-toplesnya diisi pake rengginang sama opak," tulis @rimakumaladewi.
H-3 lebaran sengaja buru-buru ngabisin kuenya biar pas lebaran, toples²nya diisi pake rengginang sama opak pic.twitter.com/Bnsfj6Y2gL
— Rima (@rimakumaladewi) June 11, 2018
Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri Digelar 14 Juni
Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam akan kembali menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal. Sidang isbat awal Syawal 1439H ini akan digelar pada Kamis, 14 Juni 2018.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, dijadwalkan memimpin langsung sidang isbat. Melalui mekanisme sidang isbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan umat muslim Indonesia berhari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439H.
"Sidang isbat awal Syawal akan dilaksanakan pada Kamis 14 Juni 2018M di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No 6, Jakarta," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Juraidi di Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Advertisement
Sidang Isbat
Menurut Juraidi, sidang isbat juga akan dihadiri para duta besar negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
"Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait menetapkan awal bulan Qamariyah, terutama Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah," ujarnya.
Juraidi menjelaskan, rangkaian sidang isbat diawali dengan pemaparan secara terbuka mengenai posisi hilal berdasarkan data hisab oleh pakar astronomi. Data hisab menunjukkan bahwa ijtimak menjelang Syawal 1439H jatuh pada Kamis, 14 Juni 2018 M sekitar pukul 02.43 WIB. Tinggi hilal pada saat Matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar 6° 4’ sampai 7° 34’.
Selepas waktu magrib, kata Juraidi, digelar sidang isbat secara tertutup yang dipimpin Menteri Agama. Dalam sidang itu, Direktur Urais dan Binsyar akan melaporkan hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang dilakukan di 95 titik lokasi seluruh Indonesia.
"Laporan itu akan dijadikan dasar pengambilan keputusan penetapan 1 Syawal," jelasnya.
Usai sidang, Menteri Agama akan menggelar konferensi pers mengenai hasil sidang isbat, yaitu penetapan pemerintah tentang Idul Fitri 1 Syawal 1439H/2018M.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: