Sukses

Huawei Bidik Pengapalan Smartphone Tembus 200 Juta Tahun Ini

Huawei menargetkan pengapalan smartphone besutannya bisa mencapai angka 200 juta unit.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei kian agresif di pasar smartphone. Setelah sukses menempati posisi tiga di pasar smartphone, kini perusahaan berusaha mendekatkan jarak dengan dua kompetitor utamanya, Apple dan Samsung.

Dilansir Phone Arena, Sabtu (16/6/2018), Huawei menargetkan untuk mengapalkan 200 juta unit smartphone pada tahun ini. Informasi ini disampaikan oleh CEO Huawei, Yu Chengdong, dalam acara peluncuran Honor Play di Tiongkok.

Yu Chengdong dinilai terlihat optimistis akan bisa mencapai target tersebut. Huawei antara 2010 dan 2017 dilaporkan berhasil menumbuhkan bisnis smartphone 51 kali lipat.

Melihat pencapaian tersebut, pertumbuhan dari 153 juta unit pada tahun lalu menjadi 200 juta unit pada tahun ini diperkirakan cukup masuk akal.

Adapun hasil untuk 2018 dinilai sangat tergantung pada kuartal II 2018. Periode tersebut merupakan momen terkuat Huawei berkat peluncuran flagship seri P dan biasanya mengindikasikan pertumbuhan perusahaan selama sisa tahun.

Secara keseluruhan, target Huawei adalah mengungguli Samsung yang memimpin pasar smartphone pada tahun lalu. Namun, mengalahkan Samsung atau Apple sejatinya bukan perkara mudah, disebabkan langkah Huawei yang terganjal di Amerika Serikat (AS).

Sebagai gantinya, Huawei dilaporkan mengalihkan fokus ke pasar Eropa dan Asia untuk membantu perusahaan mencapai target.

Perusahaan asal Tiongkok ini memiliki posisi kuat di sejumlah negara di luar tanah kelahirannya, termasuk pertumbuhan yang sangat baik di India dan Eropa. Smartphone dari lini Honor dengan harga terjangkau memberikan kontribusi besar untuk kesuksesan perusahaan.

 

2 dari 3 halaman

Genjot Ekosistem Digital di Asia Tenggara, Huawei Gelontorkan Rp 1,13 Triliun

Dalam perhelatan Asia Pacific Innovation Day 2018, Huawei mengumumkan telah menggelontorkan dana senilai US$ 18 juta atau berkisar Rp 1,13 triliun untuk mengembangkan ekosistem digital di kawasan Asia Tenggara.

Presiden Kawasan Asia Tenggara Huawei, James Wu, mengatakan investasi tersebut akan berupa program Huawei Developer Enablement Plan.

"Program ini bertujuan mendorong pembangunan ekonomi dan ekosistem digital di kawasan," kata James Wu dalam gelaran Asia Pacific Innovation Day 2018 di Bangkok, Thailand, pada Rabu (6/6/2018),

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan OpenLab yang akan menjadi tempat belajar para pengembang berbasis komputasi awan (cloud), sekaligus mendorong pembinaan sumber daya TIK di kawasan Asia Tenggara.

Rencananya, program itu akan direalisasikan dalam kurun tiga tahun ke depan. Negara-negara tersebut diantaranya Thailand, India, Vietnam, Myanmar, Cambodia, Laos, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Hong Kong, dan Makau.

"Huawei memiliki tujuan untuk memberdayakan para pengembang dan talenta muda di Asia Tenggara," ujar James Wu.

3 dari 3 halaman

OpenLab Dibuka pada Agustus 2018

Huawei akan membuka OpenLab di New Delhi, India, pada Agustus 2018. Sebelumnya, OpenLab terlebih dahulu dibangun di Bangkok dan Singapura.

OpenLab tersebut diharapkan akan menjadi platform inovasi terbuka bagi Huawei dan mitra setempat dalam mengembangkan solusi industri yang dibutuhkan masing-masing kawasan.

Sebagai informasi tambahan, Huawei juga akan mensponsori pengembang yang melakukan inovasi terhadap Huawei Cloud dan memberikan dukungan senilai US$ 150 ribu bagi pengembang yang memenuhi persyaratan.

"Hal ini menjadi kesempatan besar bagi developer di kawasan untuk menciptakan sebuah solusi terarah yang dapat mendukung digitalisasi industri serta mendorong pertumbuhan mereka. Dengan bekerja sama, kita dapat bermimpi lebih besar dan terbang lebih tinggi," ungkap James Wu.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: