Sukses

Apple: Ingat, Jailbreak Bisa Bahayakan iPhone

Apple memberikan peringatan kepada pengguna agar tidak melakukan jailbreak terhadap iPhone lantaran bisa membuat iPhone terserang malware.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan jailbreak iPhone tengah marak dilakukan oleh banyak pengguna akhir-akhir ini. Dengan proses jailbreak, sebagian metode ditemukan untuk membuka iPhone.

Seiring maraknya jailbreak iPhone, Apple memutuskan untuk memperbarui laman dukungannya dan menyarankan pengguna untuk tidak melakukan jailbreak pada perangkatnya.

Mengutip laman Softpedia, Jumat (22/6/2018), Apple menekankan efek samping setelah perangkat di-jailbreak akan ada modifikasi tidak resmi dari iOS yang berpengaruh pada performa iPhone.

Beberapa dampak buruk dari proses jailbreak iPhone antara lain adalah kerentanan keamanan, ketidakstabilan, masa hidup baterai yang jadi lebih singkat, suara dan data yang tidak bisa diandalkan, gangguan layanan, hingga tidak bisa digunakan untuk menginstal pembaruan yang akan datang.

Terlebih, Apple juga menekankan, garansi perusahaan bakal hilang jika iPhone di-jailbreak. Artinya, dukungan dan layanan perbaikan yang diperlukan tidak akan lagi disediakan.

"Apple sangat berhati-hati terhadap pemasangan perangkat lunak apapun yang dipakai untuk meretas iOS. Penting untuk dicatat, modifikasi yang tidak sah dari iOS merupakan pelanggaran perjanjian lisensi sofware," kata Apple.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa Apple bisa menolak layanan dan dukungan perbaikan untuk iPhone, iPad, atau iPod touch yang telah dipasangi software tidak sah.

2 dari 3 halaman

Dampak Keamanan

Dampak utama dan paling penting adalah terhadap keamanan. Menurut perusahaan, hal tersebut bisa membuka kemungkinan adanya peretasan oleh pihak lain.

"Melakukan jailbreak pada perangkat Anda akan menghilangkan lapisan keamanan yang dirancang untuk melindungi informasi pribadi di perangkat iOS," kata Apple.

Apple menyebut, jika keamanan ini dihapus dari perangkat iOS, peretas dapat mencuri informasi pribadi, merusak perangkat, menyerang jaringan, dan menghadirkan malware, spyware, atau virus.

Sekadar informasi, perusahaan tengah berjuang membuat iPhone lebih aman setelah adanya berita tentang adanya peretasan dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, sebuah fitur keamanan baru yang ada di iOS 12 pun dilaporkan telah dijebol.

Oleh karenanya, tidak mengherankan kalau Apple mengingatkan beberapa kerugian jika pengguna men-jailbreak perangkatnya.

3 dari 3 halaman

Jutaan iPhone Terancam Malware

Pangu Lab, tim peneliti yang dikenal dengan tool jailbreak iPhone memberi peringatan bahwa ada sebuah bug di ribuan aplikasi iOS.

Bug tersebut, kata Pangu Lab, berpotensi mengancam jutaan iPhone yang tenggah dipakai penggunanya.

Bug dengan kode nama ZipperDown ini disebut-sebut telah bersarang setidaknya di 10 persen dari total aplikasi yang ada di iOS.

Sebagaimana dikutip dari Sotfpedia, Pangu menyebut bug ini mampu memungkinkan proses overwrite data atau eksekusi kode pada aplikasi yang terpengaruh.

Dengan celah tersebut, si penyerang mampu membuat sebuah langkah besar, termasuk meretas iPhone.

Pangu menyebut, bug yang sama juga ada di Android, tetapi para peneliti masih enggan membagikan informasi itu.

Melalui proses pemindaian terhadap 168.951 aplikasi iOS, Pangu mengklaim, ada kemungkinan bahwa bug itu terdapat di 15.978 aplikasi. Meski begitu, masih dibutuhkan adanya inspeksi manual untuk mengetahuinya secara pasti.

Pangu menjelaskan, pengembang yang aplikasinya terdampak bug ini perlu menghubungi tim Pangu untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap terkait cara mengatasi kerentanan.

Parahnya, di antara banyak aplikasi terdampak, ada juga aplikasi terkemuka yang ikut terkena bug, salah satunya adalah aplikasi Weibo.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: