Liputan6.com, Jakarta - Pembesut aplikasi pihak ketiga ternyata bisa membaca jutaan email milik pengguna Gmail.
Dalam laporan The Wall Street Journal, hal ini karena setelan akses Gmail memungkinkan perusahaan dan pengembang aplikasi melihat email orang dan detail pribadi pengguna. Misalnya saja alamat penerima, waktu pengiriman, hingga isi pesan.
Aplikasi-aplikasi yang dibuat pengembang itu sebenarnya diwajibkan mendapatkan persetujuan pengguna untuk mengakses email.
Advertisement
Sayangnya tidak dijelaskan apakah manusia atau komputer yang bisa mengakses email-email milik pengguna Gmail.
Baca Juga
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Rabu (4/7/2018), Google menyebut, hanya memberikan akses ke pengembang pihak ketiga untuk memeriksa data dengan persetujuan dari si pengguna.
Proses pemeriksaan meliputi pemeriksaan identitas perusahaan. Dalam hal ini apakah perusahaan yang bersangkutan terwakili oleh aplikasinya, sebab kebijakan privasi menyatakan akan memonitor email.
Menurut Google, data yang diminta perusahaan cukup masuk akal guna melihat apa yang dilakukan perusahaan.
Aplikasi email misalnya, harus mendapatkan akses ke Gmail. Google mengatakan, beberapa pengembang telah mengajukan permohonan untuk mengakses Gmail, tetapi oleh Google belum diberikan izin.
Sayangnya, raksasa internet itu tidak menyebut berapa banyak perusahaan yang meminta akses terhadap Gmail.
Dalam laporan, disebutkan kemungkinan karyawan Google telah membaca email pengguna.
"Tetapi itu hanya dalam beberapa kasus tertentu, misalnya saat kami memberikan izin, atau untuk tujuan keamanan seperti penyelidikan bug atau penyalahgunaan," kata Google.
Banyak Aplikasi Akses Akun Gmail
Kendati demikian, ada banyak aplikasi yang bisa mengakses email pribadi pengguna. Mulai dari Salesforce hingga Microsoft Office yang punya akses langsung membuka dokumen yang disisipkan pada email.
Lantas, bagaimana mengetahui apakah aplikasi pihak ketiga bisa membaca email pengguna? Salah satunya bisa diketahui dari foto di bawah ini, yakni saat ada permintaan memasukkan email Gmail ke aplikasi. Hal ini kemungkinan pengguna telah memberikan izin kepada aplikasi untuk membaca email milik pengguna.
Tidak hanya Google dengan Gmail-nya, layanan email lain ternyata juga memberikan akses serupa kepada pengembang aplikasi pihak ketiga
Selain itu, beberapa perusahaan "terpercaya", termasuk perusahaan pengelola email Return Path dan Edison Software pun memiliki peluang untuk mengakses ribuan akun email penggunanya.
Advertisement
Mirip Kasus Facebook
Dalam keterangannya, kedua perusahaan mengakui mereka punya engineer manusia untuk melihat ribuan email dengan tujuan untuk melatih algoritme machine learning guna penanganan data.
Kasus berbagi akses Gmail ini mirip dengan kasus Cambridge Analytica dan Facebook. Praktik berbagi data ini terjadi merupakan hal yang lumrah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Gara-gara metode berbagi data ini, data pengguna jadi taruhannya.
Saat ini memang belum ada bukti bahwa pengembang aplikasi pihak ketiga telah menyalahgunakan email pribadi pengguna. Sejauh ini pengembang memang bisa membaca email dan hal tersebut telah melewati batas.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: