Sukses

Bus Otonomos Baidu Segera Mengaspal di Jepang

Upaya Baidu untuk mengembangkan kendaraan otonomos makin terlihat. Hal itu ditunjukkan dengan rencana merilis bus otonomos pertamanya di Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Upaya Baidu untuk mengembangkan kendaraan otonomos makin terlihat. Hal itu ditunjukkan dengan rencana perusahaan asal Tiongkok itu merilis bus otonomos pertamanya.

Bahkan, seperti dikutip dari BBC, Senin (9/7/2018), bus ini akan langsung digunakan untuk keperluan komersial. Selain kota di Tiongkok, bus ini juga akan beroperasi di Jepang.

Untuk beroperasi di negara tersebut, Baidu sudah meneken kerja sama dengan Softbank. Rencananya, bus akan mulai diuji coba di Jepang pada awal 2019.

Softbank menyebut telah berencana untuk menggunakan 10 bus yang bernama Apolong ini. Selain Jepang, bus juga disiapkan untuk beroperasi di kota Tiongkok lainnya, seperti Beijing, Shenzhen, dan Wuhan.

Sekadar informasi, Apolong merupakan bus yang mampu mengangkut 14 penumpang. Bus dikembangkan oleh Baidu bersama manufaktur kendaraan lokal Tiongkok.

Mengingat bus ini berjalan otomatis, maka tak ada bangku penumpang, termasuk setir di dalamnya. Bus bertenaga listrik tersebut juga mampu berjalan hingga 100 kilometer dalam sekali pengisian daya.

"2018 merupakan tahun pertama komersialisasi kendaraan otonomos. Di masa lalu, Tiongkok mengekspor komoditas murah ke negara lain. Di masa depan, Tiongkok akan mengekspor kecerdasan buatan ke dunia," tutur CEO Baidu Robin Li.

Baidu sendiri memang sedang giat mengembangkan kendaraan otonomos. Perusahaan itu berambisi untuk dapat memperkenalkan kendaraan otonomos level 4.

Sekadar informasi, level 4 sebagai klasifikasi kendaraan otonomos merupakan sistem pengemudi otomatis yang dapat beradaptasi dengan kebanyakan kondisi perjalanan.

Sistem ini bahkan mampu mengatasi kondisi perjalanan yang tak mampu dihadapi oleh sopir manusia.

 

2 dari 3 halaman

Sempat Gandeng Microsoft

Sebelumnya, raksasa internet Tiongkok ini dikabarkan terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung pengembangan mobil otonomosnya.

Tahun lalu misalnya, Baidu mengumumkan kerja sama dengan pembesut software komputer, Microsoft.

Melalui kerja sama ini, Microsoft menyokong pengembangan proyek Apollo milik Baidu dengan layanan Azure.

Maksudnya, Microsoft akan menawarkan layanan Azure untuk pelanggan di luar Tiongkok yang ingin mengadopsi Apollo.

Sebagai informasi, proyek Apollo merupakan platform terbuka yang dibesut Baidu dalam pengembangan mobil otonomos.

Sekarang, sudah ada sekitar 50 rekanan bergabung dalam proyek yang digagas pada April 2017 ini.

Dikutip dari CNET, Microsoft menyebut kerja sama ini dapat meningkatkan fitur keamanan dalam mobil otonomis.

Sebab, pemanfaatan kecerdasan buatan berbasis komputasi awan didorong machine learning dapat mempercepat proses pembelajaran.

Baidu sebenarnya bukan satu-satunya perusahaan Tiongkok yang terjun dalam pengembangan mobil otonomos. Namun, perusahaan yang kerap dipanggil sebagai Google Tiongkok ini diakui sebagai perusahaan yang berperan penting dalam sektor ini.

 

3 dari 3 halaman

Kerja Sama Lainnya

Selain Microsoft, Baidu sebelumnya juga telah bekerja sama dengan TomTom NV dalam menggarap peta digital untuk teknologi mobil otonomos.

Tomtom sendiri adalah perusahaan asal Belanda yang dikenal sebagai pembuat perangkat lunak navigasi untuk mobil.

Sebelumnya, Baidu juga menjalin kolaborasi dengan NVIDIA untuk pengembangan kecerdasan buatan di mobil otonomos.

Perusahaan akan mengadopsi Drive PX untuk proyek mobil otonomosnya yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif dari negeri Tirai Bambu itu.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: