Liputan6.com, Jakarta - Bisnis perusahaan-perusahaan Tiongkok di Amerika Serikat (AS) beberapa waktu belakangan tidak berjalan mulus, bahkan ZTE dijatuhi sanksi yang mengakibatkan kerugian finansial.
Huawei sebagai perusahaan Tiongkok lain yang menjadi sorotan, meyakini tidak akan mengalami nasib serupa ZTE.
Dilansir Reuters, Minggu (8/7/2018), seorang chairman Huawei mengatakan kepada surat kabar Prancis bahwa perusahaan yakin tidak akan menjadi target sanksi AS dan akan tetap membeli chip dari negara tersebut pada tahun ini.
Advertisement
Sebelumnya, ZTE dijatuhi sanksi pelarangan membeli produk AS dan sempat menahan operasional produksinya.
Baca Juga
"Sangat sulit dibayangkan (akan terkena sanksi). Sepuluh tahun lalu kami menerapkan sistem untuk mengendalikan ekspor, yang telah menjadi sangat efisien. Kebijakan kami adalah untuk secara ketat mengimplementasikan semua hukum dan peraturan oleh Eropa, PBB dan AS," tutur Chairman Huawei, Ken Hu, kepada Le Journal du Dimanche.
Saat ditanya apakah Huawei akan bisa bertahan tanpa komponen AS, Ken mengatakan rantai logistik perusahaan ada di lingkungan internasional.
"Kami harus terbuka dan memilih berbagai teknologi. Kami akan terus membeli chip Amerika tahun ini," katanya.
Huawei merupakan salah satu perusahaan teknologi besar di dunia. Perusahaan tidak hanya produsen peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia, tapi juga vendor smartphone terbesar nomor tiga.
Namun, kiprah Huawei di AS terhambat karena dituding menjadi "mata-mata" pemerintah Tiongkok, meski telah berulang kali dibantah.
Beberapa anggota parlemen AS pada bulan lalu mengklaim, pendanaan penelitian dari Huawei untuk sejumlah universitas Amerika menimbulkan "ancaman signifikan" terhadap keamanan nasional. Hal ini menambah masalah baru Huawei di Negeri Paman Sam.
Terganjal di AS, Huawei Tetap Optimistis di Pasar Smartphone
Jalan Huawei untuk mendominasi pasar smartphone dunia terganjal dengan pemblokiran penjualan di Amerika Serikat (AS), yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia. Kendati demikian, Huawei menegaskan pihaknya tidak akan terpuruk dengan absennya pasar AS.
President, Marketing and Sales Services of Huawei, Jim Xu, mengatakan fokus utama Huawei adalah menghadirkan produk terbaik untuk konsumen. Terlebih lagi, Huawei memiliki pasar yang bagus di luar AS, terutama di wilayah Eropa.
"Kami berinvestasi besar di Eropa dan pangsa pasar kami saat ini sudah mendekati nomor satu. Ada pertumbuan yang baik di Inggris dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya, selain itu kami juga tumbuh besar di wilayah Afrika Selatan. Melihat hal ini, konsumen sepertinya tidak peduli dengan isu pemblokiran ini," ungkap Jim dalam acara APAC Media China Trip 2018 di Shenzhen, Tiongkok.
Jim yakin dengan segala inovasi Huawei, konsumen akan dapat menentukanyang terbaik. Huawei sendiri saat ini merupakan vendor smartphone nomor 3 di dunia dan memimpin pasar Tiongkok.
"Pertimbangan terpenting kami adalah menghadirkan produk terbaik dengan berusaha memberikan nilai-nilai sesungguhnya kepada konsumen. Konsumenlah yang nantinya akan menentukan pilihan," tutur Jim.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement