Sukses

Top 3 Tekno: Teknologi Penyembuh Luka dalam Waktu Singkat Tuai Perhatian

Bagi kamu yang pernah merasakan perihnya luka di kulit, sebentar lagi rasa sakit tersebut bisa dihilangkan dengan sekejab.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang pernah merasakan perihnya luka di kulit, sebentar lagi rasa sakit tersebut bisa dihilangkan dengan sekejab. 

Baru-baru ini ilmuwan dari Ohio State University menemukan sebuah perangkat yang mampu menyembuhkan luka hanya dalam waktu singkat. Perangkat ini dinamai Tissue Nanotransfection (TNT).

Berita ini sontak menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (14/7/2019) kemarin. Berita lain yang tak kalah menarik datang dari bocoran Galaxy Note 9.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini. 

1. Ajaib, Luka Bisa Langsung Sembuh dengan Perangkat Canggih Ini

Ilmuwan dari Ohio State University belum lama ini ini menemukan sebuah perangkat yang mampu menyembuhkan luka hanya dengan sekali sentuhan. Perangkat tersebut dinamai Tissue Nanotransfection (TNT).

Perangkat ini mampu bekerja untuk semua tipe sel sehingga bisa diterapkan di seluruh tubuh pasien dan bisa menyembuhkan luka dalam waktu yang sangat cepat.

Teknologi yang ada di dalam perangkat, bisa bekerja memperbaiki jaringan yang rusak akibat luka serta menggantikan fungsi jaringan yang mengalami penuaan, termasuk organ, aliran darah, dan sel-sel saraf.

Baca selengkapnya di sini 

2. Lagi, Bocoran Galaxy Note 9 Tak Sengaja Nongol di Internet

Samsung lagi-lagi tak membocorkan smartphone terbarunya, yakni Galaxy Note 9.

Sebelumnya, informasi sertifikasi perangkat ini sempat bocor di Tiongkok, Kolombia, bahkan sampai Amerika Serikat (dua kali). Diduga, sebuah unit Galaxy Note 9 hilang, dan kemunculannya 'bocor' di empat situs resmi Samsung.

Kini, kejadian yang tak sengaja kembali terjadi dan memberikan kesempatan kepada fans berat Samsung untuk melihat seri terbaru Galaxy Note 9 ini lebih awal.

Baca selengkapnya di sini 

 

2 dari 2 halaman

3. Katy Perry Kehilangan 2,8 Juta Follower Gara-Gara Kebijakan Twitter Berubah

Kebijakan Twitter berubah sejak Kamis 12 Juli 2018, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kredibilitas platform.

Gara-gara perubahan kebijakan, firma data Keyhole menyebut, 100 juta pengguna Twitter yang paling populer rata-rata kehilangan sekitar 2 persen follower mereka.

Sekadar diketahui, hal ini terjadi karena Twitter tidak lagi menghitung pengguna yang akunnya ditangguhkan karena dianggap akun palsu. Menurut Chief Executive Officer Twitter Jack Dorsey, akun yang ditangguhkan tidak lagi dihitung sebagai pengguna aktif harian maupun bulanan.

Baca selengkapnya di sini 

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini