Liputan6.com, Jakarta - Orbis Research dalaM studinya mengungkap ada peningkatan penggunaan layanan berbasis cloud, big data analytics, dan Internet of Things (IoT). Hal ini telah membantu pertumbuhan signifikan dalam pembangunan pusat data di seluruh dunia.
Analis memperkirakan pasar pusat data di Asia Tenggara tumbuh pada Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 13,88 persen selama periode 2015-2021.
Sementara menurut Asosiasi Penyedia Pusat Data Indonesia (IDPRO), ada tiga pendorong utama dalam bisnis pusat data di Indonesia. Pertama, makroekonomi dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan PDB per kapita, dan pertumbuhan sektor ritel.
Advertisement
Kedua, teknologi dengan peningkatan infrastruktur internet di sebagian besar kota, ketersediaan ponsel cerdas dengan harga terjangkau, dan pertumbuhan e-Commerce. Ketiga, regulasi mengenai kedaulatan data, keamanan nasional, dan perlindungan data pribadi.
Baca Juga
Untuk menangkap peluang di pasar pusat data Indonesia, baru-baru ini PT. Data Center Integrasi (DCI) menyelenggarakan diskusi dengan topik "Mission Critical Benchmarking Data Center Facility, Infrastructure and Operation.”
Uniknya, pada acara ini--semua peserta terpilih dan pembicara—memaparkan topik tentang industri pusat data di dalam gerbong prioritas kereta Argo Parahyangan saat perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
"Kami optimis dengan pasar pusat data Indonesia yang terus tumbuh. Salah satu industri yang menjadi sasaran kami adalah perbankan dan finance yang tentu membutuhkan layanan audit dan sertifikasi pusat data standar internasional," kata Tjendradjaja Tungga, Presiden Direktur DCI dalam keterangan resminya, Rabu (18/8/2018).
Dalam hal ini, ia mengungkap Enterprise Products Integration Pte Ltd (EPI), salah penyedia solusi data center terkemuka di dunia telah menunjuk DCI sebagai distributor resmi layanan audit dan sertifikasi pusat data di Indonesia.
Solusi Pusat Data End-to-end
DCI sendiri adalah perusahaan asli Indonesia yang bergerak di bidang solusi pusat data end-to-end. Tim DCI terdiri dari ahli pusat data profesional dengan layanan assesment, desain dan membangun, operasi, pemeliharaan, pelatihan, serta sertifikasi pusat data.
Sementara EPI merupakan perusahaan spesialis pusat data global asal Eropa yang beroperasi di seluruh dunia, lebih dari 50 negara melalui operasi langsung dan jaringan mitranya.
Menurut Edward van Leent, Chairman & CEO untuk EPI Group of Companies, DCI dan EPI memiliki banyak kesamaan dalam cara beroperasi, tingkat profesionalisme, dan kecepatan ke pasar.
“Kami membuat keputusan berdasarkan informasi terkini dan menentukan, juga selalu fokus pada kebutuhan pelanggan,” ucapnya.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement