Liputan6.com, Jakarta - Kereta Commuter Indonesia (KCI) baru saja memberlakukan pembaruan sistem tiket elektronik untuk layanan KRL. Pembaruan ini sendiri sudah dilakukan sejak Sabtu, 21 Juli 2018.
Namun, hingga hari ini, Senin (23/7/2018), pembaruan ini ternyata masih berlangsung. Karenanya, KCI memberlakukan tiket kertas untuk seluruh perjalanan dari 79 stasiun.
Pemberlakuan tiket kertas ini ternyata berimbas pada antrean di sejumlah stasiun. Sejak pagi, para pengguna layanan KCI harus mengantre cukup panjang karena pembelian tiket harus dilakukan di loket masing-masing stasiun.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi ini jelas menuai respon para pengguna layanan KRL. Hal ini terlihat dari banyaknya keluhan pengguna di Twitter sejak pagi hari.
Kebanyakan dari unggahan itu berisi kekesalan karena antrean yang begitu panjang dianggap telah membuang-buang waktu. Terlebih, kejadian ini pada hari Senin yang menjadi awal pekan bagi masyarakat untuk beraktivitas.
"Sampai kapan ini mas bro @CommuterLine dibekasi numpuk sampai parkiran loh sedangkan loket yang dibuka cuma 2 saja wkwwkwkwk," tulis akun @RiethaHyeon.
Di sisi lain, tidak sedikit pula pengguna yang merasa penggunaan tiket kertas ini seperti nostalgia ketika KRL belum menerapkan sistem elektronik. Unggahan tiket kertas ini pun bersliweran di media sosial.
"Today marked a history at commuterline story,bali meneh jaman karcis sobekan.analogue killed the digital star x)," tulis akun @junohadinoto.
Untuk mengetahui lebih lanjut kicauan warganet soal KRL, simak beberapa tweet yang sudah dihimpun berikut ini.
sampai kapan ini mas bro @CommuterLine dibekasi numpuk sampai parkiran loh sedangkan loket yang dibuka cuma 2 saja wkwwkwkwk
— Rietha S (@RiethaHyeon) July 23, 2018
today marked a history at commuterline story,bali meneh jaman karcis sobekan.analogue killed the digital star x) pic.twitter.com/05Uh4T2imB
— masjun®️ (@junohadinoto) July 22, 2018
Saran dari teman" comuters nih untuk pihak @CommuterLine kalo sampe besok pembaruan sistem blm kelar juga, di gratisin aja atau kalo gak mau rugi tarif rata 3ribu pake karcis kertas biar gak ada antrian panjang lagi.
— ! Omen (@CurhatKRL) July 22, 2018
Min @CommuterLine, gue ga ngerti knp hrs ganti sistem. Malah mnrt gue yg skrg bagus. Bisa dipake utk semua kartu.
— Padang Galir (@ubegebe1) July 23, 2018
Selamat berjuang bg para pecinta Commuter Line, hari ini kita menikmati sistem layanan jaman VOC duluHrsnya jk pengelola CL mendahulukan kepentingan konsumen dibanding dirinya, layanan hari ini bisa dibuat gratis selama sistem ticketing blm kembali normal, nggak akan rugi koq
— Gilang Mahesa (@Gilang_Mahesa) July 23, 2018
Selama proses migrasi Commuter Line nggak mau ngegeratisin tiket di jam rush hour aja ya? Ketimbang antrean membludak dan dipisuh2i penumpang.. Toh jaman dulu udah biasa ngangkut penumpang ga bayar.
— Aditya Wardhana (@wardhanaaditya) July 23, 2018
Cikarang - Jakarta kota cuma ada 1 jam sekali . Terus ngantri tiket kertasnya lama eh keretanya keburu berangkat nunggu lagi kereta berikutnya 1 jam lagi .. gini amat rumah dipelosok @CurhatKRL @CommuterLine
— Megaaaaaa (@megaasusantii) July 23, 2018
Apa nggak ada solusi buat antri tiket kertas, masak 14 hari mau kek gini terus? Saya udah antri dari jam 5.30 belum sampe depan loket juga di bojonggede @CurhatKRL @CommuterLine @KAI121 pic.twitter.com/vrilX5Gon9
— panca berkah (@pancazz37) July 22, 2018
Jadi inget naek @CommuterLine jaman dahulu.. yg diatap2nya banyak orang kalo pake tiket kertas gini mah 😅😅😂😂😂 .. @nndtr_ @CurhatKRL @Anfield_Train @jalurbekasi @DeBlueLiners pic.twitter.com/VPxwHM0Jkk
— my name is ieie (@ieiechubby) July 22, 2018
Pihak KCI Minta Maaf
VP Komunikasi Perusahaan PT KCI, Eva Chairunisa mengungkapkan permohonan maaf atas apa yang tengah dilakukan perusahaan sehingga menganggu pelayanan para pengguna KRL.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik," kata Eva, Senin pekan ini.
Sebagaimana diketahui, sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa mendatang.
Pembaruan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018. Sebagai bentuk mitigasi jika proses Pembaruan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
"Tiket kertas dijual seharga Rp 3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa diimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas," tambah Eva.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement