Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan jejaring sosial Facebook membuat pendirinya, Mark Zuckerberg, masuk dalam deretan orang terkaya di dunia. Majalah Forbes mencatat, nilai kekayaan Zuck pernah mencapai angka US$ 82,4 miliar atau setara Rp 1.191 triliun.
Namun, harta Zuckerberg dikabarkan mengalami penurunan setelah penutupan saham pada Rabu, 25 Juli 2018. Menurut bursa saham, nilai saham Facebook disebut-sebut mengalami penurunan hingga lebih dari 16 persen di bursa saham New York.
Advertisement
Baca Juga
Gara-gara hal ini, laman Forbes yang Tekno Liputan6.com kutip pada Jumat (27/7/2018) menyebut, kekayaan Zuckerberg terjun bebas sebanyak US$ 18,8 miliar atau setara Rp 272 triliun.
Parahnya, penurunan jumlah harta Zuckerberg ini terjadi hanya dalam waktu dua jam.
Sekadar diketahui, pada pukul 17.30 waktu New York, saham Facebook turun 16 persen ke angka US$ 181,89 per lembarnya. Dalam waktu singkat, yakni pukul 17.48, saham Facebook turun lagi ke angka US$ 167 per lembar.
Hal inilah yang membuat nilai kekayaan bos Facebook langsung meluncur turun dari angka Rp 1.191 triliun ke angka US$ 63,6 miliar atau setara Rp 919 triliun.
Gara-gara nilai kekayaannya turun drastis, Zuckerberg yang tadinya merupakan orang terkaya nomor empat harus merelakan posisinya. Forbes Real-Time Rangkings mencatat, kini posisi Zuck menjadi orang terkaya nomor delapan di dunia atau turun empat urutan.
Di Luar Ekspektasi
Sekadar diketahui, nilai saham Facebook jatuh pada laporan laba kuartal kedua. Hal ini tentu di luar ekspektasi analis, terutama terkait pertumbuhan pendapatan dan jumlah pengguna aktif per harinya di Amerika Utara dan Eropa.
Facebook memang tengah mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir, terutama berkaitan dengan kasus penyalahgunaan data pengguna yang melibatkan firma konsultasi politik Cambridge Analytica.
Setidaknya menurut laporan, 87 juta pengguna Facebook di seluruh dunia telah disalahgunakan.
Zuck pun harus mengikuti rapat dengar pendapat dengan anggota Kongres AS dan Parlemen Inggris.
Selanjutnya pada kuartal kedua, Facebook gagal memenuhi proyeksi analis Wall Street terkait dengan pertumbuhan pendapatan dan pengguna aktif harian.
Meski nilai saham Facebook sudah turun sangat jauh, nilai saham Facebook kali ini masih lebih tinggi dibandingkan pada 27 Maret silam.
Saat itu, 10 hari setelah kasus Cambridge Analytica ramai diketahui publik, nilai saham Facebook "hanya" US$ 152,22 per lembar saham. Kekayaan Zuck juga turun drastis menjadi US$ 61 miliar pada saat itu.
(Tin/)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement