Sukses

Google Siapkan Mesin Pencari yang Disensor untuk Tiongkok

Google dilaporkan berencana merilis mesin pencari yang disensor di Tiongkok dengan memblokir situs web dan berbagai istilah pencarian sensitif di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Google dilaporkan berencana merilis mesin pencari yang disensor di Tiongkok. Mesin pencari ini akan memblokir situs web dan, serta berbagai istilah tentang hak asasi manusia, demokrasi, agama dan demonstrasi.

Dilaporkan The Intercept, Jumat (3/8/2018), informasi tentang proyek baru ini diketahui dari dokumen internal Google dan sejumlah orang yang mengetahui rencana tersebut.

Proyek mesin pencari tersebut memiliki nama Dragonfly dan telah disiapkan sejak tahun lalu. Bahkan proses pengembangannya dipercepat setelah CEO Google, Sundar Pichai, bertemu dengan pejabat tinggi Tiongkok.

Sejumlah tim programmer dan engineer di Google disebut telah membuat sebuah aplikasi Android khusus untuk mesin pencari itu.

Aplikasi tersebut telah didemonstrasikan kepada Pemerintah Tiongkok, dan versi sempurnanya akan dirilis dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan karena harus menunggu persetujuan dari negara itu.

Mesin pencari Google yang ada sekarang tidak bisa diakses oleh sebagian besar pengguna internet di Tiongkok karena diblokir oleh Great Firewall.

Aplikasi Google yang dibuat khusus untuk Tiongkok ini akan sesuai dengan regulasi penyensoran ketat negara tersebut, yaitu membatasi akses ke konten yang dianggap tidak menguntungkan bagi Partai Komunis.

Selain Google, Tiongkok juga menyensor layanan internet barat lainnya seperti Instagram, Facebook dan Twitter, serta organisasi berita Amerika Serikat (AS) seperti New York Times dan Wall Street Journal.

2 dari 3 halaman

Dokumen Rahasia Google

Dalam dokumen yang dilihat The Intercept dan ditandai sebagai "Gooogle confidential", aplikasi mesin pencari untuk Tiongkok ini disebutkan akan secara otomatis mengidentifikasi dan menyaring situs web yang diblokir Great Firewall.

Ketika seseorang melakukan pencarian, situs web yang diblokir akan dihapus dari laman pertama dengan keterangan "sejumlah hasil pencarian mungkin telah dihapus karena persyaratan hukum."

Beberapa contoh situs web yang dihapus dari hasil pencarian berdasarkan isi dokumen rahasia itu adala BBC dan Wikipedia.

Aplikasi tersebut juga akan memblokir pertanyaan-pertanyaan sensitif, sehingga tidak akan ada hasil yang ditampilkan ketika orang memasukkan kata atau kalimat tertentu.

3 dari 3 halaman

Tak Semua Karyawan Tahu Soal Dragonfly

Proyek mesin pencari ini tampaknya sangat rahasia. Menurut seorang sumber yang mengklaim mengetahui rencana ini, Google sendiri membatasi hanya beberapa ratus karyawannya yang mengetahui tentang Dragonfly. Google memiliki sekira 88 ribu karyawan saat ini.

Sumber tersebut meminta namanya tidak disebutkan karena tidak memiliki wewenang berbicara kepada media. Menurutnya, proyek Google ini memicu kekhawatiran moral dan etika tentang peran Google dalam penyensoran.

"Saya menentang berbagai perusahaan besar dan pemerintah berkolaborasi dalam menekan orang-orang mereka dan saya khawatir apa yang dilakukan di Tiongkok akan menjadi contoh untuk banyak negara lain," tuturnya.

Adapun aplikasi mesin pencari khusus ini akan dijalankan sebagai bagian dari kerja sama dengan sejumlah perusahaan, yang kemungkinan berbasis di Tiongkok.

Sebagian besar proyek Dragonfly dilakukan di kantor pusat Google, Mountain View, California, tapi sejumlah tim lain yang berpartisipasi berbasis di kantor Google di New York, San Francisco, Sinnyvale, Santa Barbara, Cambridge Washington, D.C, Shanghai, Beijing dan Tokyo.

Pihak Gogle dan Pemerintah Tiongkok belum memberikan respons atas laporan mesin pencari khusus ini.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: