Sukses

Tim Cook: Uang Bukan Tujuan Utama dari Apple Music

Menurut CEO Apple Tim Cook, streaming musik saat ini sudah terjebak dalam proses komputasi belaka.

Liputan6.com, Jakarta - Apple saat ini tidak cuma dikenal sebagai perusahaan pembesut hardware. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, Californio, Amerika Serikat (AS) itu juga memiliki layanan streaming musik yang diberi nama Apple Music.

Meski hanya menawarkan layanan langganan berbayar, uang ternyata bukan tujuan utama dari Apple Music. Hal itu diungkapkan oleh CEO Apple Tim Cook saat berbicara dengan Fast Company.

Menurut Cook, layanan streaming yang berbasis algoritma komputer telah membuat musik kehilangan jiwanya. Ia merasa musik telah bergesar dari sebuah seni menjadi sekadar komputasi belaka.

"Kami tidak terjun (ke layanan streaming musik) untuk uang," tuturnya seperti dikutip dari Apple Insider, Rabu (14/8/2018).

Meski tidak secara langsung, pernyataan Cook ini disebut menyindir kompetitor Apple Music, Spotify.

Sekadar infomasi, Spotify kini memang menerapkan kecerdasan buatan untuk kurasi lagu yang dimilikinya. Padahal, layanan asal Swedia itu sebelumnya memanfaatkan manusia untuk melakukan kurasi lagu.

Sementara kondisi berbeda kini hadir di Apple Music. Layanan itu menyertakan kurator manusia untuk membuat konten rekomendasi yang dibuat secara berkala.

Tidak hanya itu, layanan ini juga menghadirkan konten wawancara dengan musisi atau siaran radio langsung lewat Beats 1. Semuanya itu disebut-sebut menyertakan eleman manusia di dalamnya.

2 dari 3 halaman

Musik Jadi Bagian Hidup Tim Cook

Di sisi lain, Cook mengakui musik merupakan komponen kunci dalam kehidupannya. Hal itu sempat diutarakannya beberapa kali dalam sejumlah wawancara.

"Saya tidak dapat berolahraga tanpa musik. Musik menginspirasi dan memberi motivasi. Tidak hanya itu, musik juga membantu saya saat malam untuk beristirahat. Saya rasa musik lebih baik dari obat yang ada," tuturnya.

Keputusan Apple untuk melibatkan kurator manusia memang membuahkan hasil. Berdasarkan laporan terakhir, pengguna berbayar Apple Music berhasil mengungguli Spotify, padahal layanan itu berusia lebih muda.

3 dari 3 halaman

Apple Tutup iTunes Akhir Maret 2019?

Laporan tentang rencana Apple mengakhiri eksistensi iTunes kembali muncul. Menurut sumber dari internal perusahaan, Apple berencana memensiunkan iTunes dan prosesnya akan dilakukan secara bertahap.

Dikutip dari Alphr, sumber internal itu mengatakan tahapan tersebut akan dimulai pada 31 Maret 2019. Namun saat itu bukan berarti layanan tersebut akan benar-benar hilang, tapi Apple akan mengumumkan rencana pensiun iTunes pada tanggal tersebut.

Ketika Apple membuat pengumuman, artinya para pengguna bisa membuat persiapan sederhana sebelum iTunes ditutup. Kendati demikian, Apple dilaporkan akan memastikan pengguna masih bisa menikmati musik yang mereka beli melalui iTunes di semua perangkat Apple.

Unduhan iTunes Plus dan video akan tetap bisa diputar dan pengguna masih bisa mengatur koleksi musik tanpa masalah. Satu hal utama yang akan berubah adalah pengguna tidak lagi bisa membeli musik digital dari Apple ke depannya.

Ini bukan kali pertama laporan tentang penutupan iTunes muncul. Apple sebelumnya membantah rumor yang beredar. Namun bantahan Apple itu disinyalir hanya pengalihan isu, karena kemudian eksekutif perusahaan yakni Jimmy Iovine, sempat menyinggung iTunes akan ditutup ketika orang-orang berhenti membeli musik.

Iovine enggan memberikan rincian waktu penutupan iTunes, tapi pernyataannya menunjukkan Apple tengah mempertimbangkan hal tersebut.

Lebih lanjut, selepas penutupan iTunes, Apple akan memperkuat layanan Apple Music. Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu bakal mengalihkan fokus ke Apple Music, yang saat ini tengah menghadapi persaingan sengit di pasar streaming musik.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â