Sukses

#JenderalKardus dan #JenderalBaper Jadi Lucu-lucuan Warganet

Tagar #JenderalKardus dan #JenderalBaper menjadi hiburan yang dianggap menarik untuk warganet. Apa saja kata pengguna Twitter?

Liputan6.com, Jakarta - Linimasa jejaring sosial Twitter ramai dengan cuitan dan tagar Jenderal Kardus (#JenderalKardus). Tidak hanya itu, ada juga warganet yang mencuit dengan tagar Jenderal Baper (#JenderalBaper).

Kedua tagar ini sempat menjadi trending topic di linimasa Twitter Indonesia. Hingga saat ini, tagar Jenderal Kardus masih dicuitkan warganet.

Kebanyakan dari cuitan yang menggunakan tagar ini bersifat lucu-lucuan, tapi ada juga yang dikaitkan dengan politik.

Pengguna dengan akun @TWiyarso dalam cuitannya menganggap bahwa tagar tentang Jenderal Kardus menjadi hiburan yang menarik.

Senada, pengguna dengan akun @krisna3105 menyebut, Jenderal Kardus dan Jenderal Baper menjadi satu kesatuan utuh yang membuat warganet tertawa.

Lain lagi dengan pemilik akun @Bams_susianto1 yang menyebut, gara-gara kardus menjadi komoditas langka, nanti bakal ada kenaikan harga mi instan, susu, dan lain-lain yang terbungkus kardus.

Selanjutnya, pengguna dengan akun @ZheeOmega justru menyindir, kalau Jenderal Kardus jadi presiden, akan jadi apa negara ini.

2 dari 3 halaman

Awal Mula Istilah Jenderal Kardus

Istilah Jenderal Kardus pertama kali dicuitkan oleh Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sebagai bentuk kritik tajam terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di akun Twitternya. 

Sejumlah cuitan Andi yang ditulis tadi Rabu malam di antara berbunyi:

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangan ke kuningan. bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tidak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan, jenderal kardus."

Dilanjut dengan tweet berikutnya,

"Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS."

 

3 dari 3 halaman

Politik Transaksional

Andi mengaku kecewa terhadap Prabowo Subianto, yang dianggapnya tidak komitmen dengan ucapannya.

"Benar, saya dengar dan bisa dicek dalam karier politik saya bahwa saya tidak pernah bohong," kata Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) dini hari.

Menurut Andi, Prabowo sebagai calon presiden telah "berselingkuh" dan tak sejalan dengan kariernya sebagai mantan jenderal militer. Andi juga yakin, bahwa Prabowo telah melakukan politik transaksional dengan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 500 miliar.

"Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karier politik saya," kata dia saat menjawab keabsahan kabar mahar tersebut.

Seperti diketahui, cuitan Andi langsung menjadi polemik di tubuh koalisi partai pendukung Prabowo.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: