Liputan6.com, Jakarta - Linimasa jejaring sosial Twitter ramai dengan cuitan dan tagar Jenderal Kardus (#JenderalKardus). Tidak hanya itu, ada juga warganet yang mencuit dengan tagar Jenderal Baper (#JenderalBaper).
Kedua tagar ini sempat menjadi trending topic di linimasa Twitter Indonesia. Hingga saat ini, tagar Jenderal Kardus masih dicuitkan warganet.
Kebanyakan dari cuitan yang menggunakan tagar ini bersifat lucu-lucuan, tapi ada juga yang dikaitkan dengan politik.
Advertisement
Baca Juga
Pengguna dengan akun @TWiyarso dalam cuitannya menganggap bahwa tagar tentang Jenderal Kardus menjadi hiburan yang menarik.
Hiburan yg sangat menarik #jenderalkardus
— Tw sastroatmojo (@TWiyarso) August 9, 2018
Senada, pengguna dengan akun @krisna3105 menyebut, Jenderal Kardus dan Jenderal Baper menjadi satu kesatuan utuh yang membuat warganet tertawa.
#jenderalkardus#jendralbaper menjadi satu kesatuan yg utuh yg bikin kita ngakak
— krisna susanto (@krisna3105) August 9, 2018
Lain lagi dengan pemilik akun @Bams_susianto1 yang menyebut, gara-gara kardus menjadi komoditas langka, nanti bakal ada kenaikan harga mi instan, susu, dan lain-lain yang terbungkus kardus.
#jenderalkardusAwas akan ada gejolak harga ...mie instan,susu dan yg laen yg terbungkus kardus..karena kardus akan jadi komoditi langka...wekwekwek...kesian lo kardus
— Bambang Susianto (@Bams_susianto1) August 9, 2018
Selanjutnya, pengguna dengan akun @ZheeOmega justru menyindir, kalau Jenderal Kardus jadi presiden, akan jadi apa negara ini.
Bayangkan kalo presidennya #jenderalkardus - negaranya jadi apa?
— Jeni Ly (@Je_Ly) August 9, 2018
Duel seru #JenderalKardus vs #JenderalBaper , apakah akan membuat terbentuknya poros ketiga??
— Tommy Silaen (@tommysilaen) August 9, 2018
Pagi-pagi liat #jenderalkardus ramai. Ternyata rebutan kekuasaan. Ada yang kecewa lalu ngamuk. Kaya politisi baru aja
— Gol (@Christ21Super) August 9, 2018
Kelakuan kalian sedang di lihat jutaan rakyat indonesia. #jenderalkardus
— Ronal Rizal (@Ronalrizal) August 9, 2018
Awal Mula Istilah Jenderal Kardus
Istilah Jenderal Kardus pertama kali dicuitkan oleh Sekjen Partai Demokrat Andi Arief sebagai bentuk kritik tajam terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di akun Twitternya.Â
Sejumlah cuitan Andi yang ditulis tadi Rabu malam di antara berbunyi:
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangan ke kuningan. bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tidak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan, jenderal kardus."
Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.
— andi arief (@AndiArief__) August 8, 2018
Dilanjut dengan tweet berikutnya,
"Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS."
Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.
— andi arief (@AndiArief__) August 8, 2018
Â
Advertisement
Politik Transaksional
Andi mengaku kecewa terhadap Prabowo Subianto, yang dianggapnya tidak komitmen dengan ucapannya.
"Benar, saya dengar dan bisa dicek dalam karier politik saya bahwa saya tidak pernah bohong," kata Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) dini hari.
Menurut Andi, Prabowo sebagai calon presiden telah "berselingkuh" dan tak sejalan dengan kariernya sebagai mantan jenderal militer. Andi juga yakin, bahwa Prabowo telah melakukan politik transaksional dengan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 500 miliar.
"Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karier politik saya," kata dia saat menjawab keabsahan kabar mahar tersebut.
Seperti diketahui, cuitan Andi langsung menjadi polemik di tubuh koalisi partai pendukung Prabowo.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: