Sukses

Perkuat Internet Saat Asian Games 2018, Telkomsel Tambah 1.000 BTS

Guna memperkuat jaringan telekomunikasi dan internet saat berlangsungnya Asian Games 2018, Telkomsel menambah 1.000 BTS, 100 mobile BTS, dan 100 mobile Grapari di Jakarta dan Palembang.

Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel menjadi official mobile partner untuk Asian Games 2018. Selain menyiapkan kartu perdana Simpati Asian Games 2018, Telkomsel juga mempersiapkan infrastruktur jaringan guna menjamin telekomunikasi semua yang terlibat dalam Asian Games 2018 berjalan dengan lancar.

Khusus untuk Asian Games 2018, Telkomsel mempersiapkan infrastruktur di dua kota tempat diselenggarakannya event olahraga internasional ini, yakni di Jakarta dan Palembang.

Bahkan menurut Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Telkomsel menyiagakan 1.000 base transceiver station (BTS) di kedua kota tersebut.

"Telkomsel bukan hanya operator, tetapi ingin berperan lebih besar di Asian Games 2018. Selain sponsorship, Telkomsel juga akan menyiapkan jaringan di antaranya dengan memfungsikan 1.000 BTS," kata Ririek saat ditemui dalam acara Torch Relay Asian Games 2018 di Bandarlampung, Rabu (8/8/2018).

Menurutnya, Telkomsel juga telah meng-upgrade ratusan BTS existing dan menghadirkan teknologi TDD MIMO (time division duplexing masive multiple input multiple output).

Ririek juga menyebut, selain BTS, Telkomsel juga menyiapkan sebanyak 100 mobile Grapari dan 15 mobile BTS guna mengkover venue agar layanan Telkomsel lancar. Total, ada 175 titik prioritas utama yang diamankan oleh Telkomsel selama berjalannya Asian Games 2018.

Ririek menjelaskan, saat ini kesiapan Telkomsel dari aspek jaringan untuk mendukung Asian Games 2018 kini mencapai 100 persen.

"Kami menjamin kehadiran layanan data berkecepatan tinggi, termasuk untuk menggunakan media sosial, layanan pesan instan, layanan suara, maupun SMS di 175 titik prioritas utama yang terdiri dari arena pertandingan, lokasi di luar arena pertandingan, dan lokasi penyangga pertandingan,” ucapnya.

Ke-175 point of interest atau titik keramaian tersebut sebagian berupa venue dan non-venue. Mulai dari airport, hotel, hingga lokasi sekitar pertandingan.

Dengan teknologi terkini dan optimalisasi jaringan yang diimplementasikan Telkomsel, Ririek berharap, bisa mengakomodasi sekaligus mengantisipasi lonjakan trafik sehingga semua pihak yang menjadi bagian dari pesta olahraga tersebut dapat tetap berkomunikasi dengan nyaman.

2 dari 3 halaman

Uji Coba Teknologi 5G di Asian Games 2018

Asian Games 2018 dikenal sebagai event olahraga kelas dunia sekaligus jadi pembuktian Telkomsel untuk unjuk gigi teknologi 5G

Ya, rencananya operator anak usaha Telkom ini bakal melakukan uji coba internet 5G dalam beberapa showcase.

Dibanding operator lain di Indonesia, Telkomsel akan jadi operator telko pertama yang menguji cobakan jaringan 5G.

Diungkapkan oleh VP Next Generation Network Telkomsel Ivan C Permana, teknologi 5G bukan lagi bicara kecepatan jaringan internet untuk browsing, tetapi akan diterapkan di hal lain, salah satunya penggunaan mesin.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menyebut, 5G memang belum ada di Indonesia saat ini.

Namun dalam beberapa tahun mendatang, teknologi tersebut bakal mendukung kemajuan bangsa, terutama dengan kehadiran teknologi revolusioner yang bisa mengubah cara hidup manusia di masa depan, bahkan bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

3 dari 3 halaman

Pusat Experience 5G

Untuk itulah, Telkomsel akan membuka pusat experience 5G di venue Asian Games 2018, tepatnya di Gelora Bung Karno, Senayan. Masyarakat pun bisa menyaksikan uji coba 5G.

"Selama Asian Games 2018 pengujung bisa mengenal dan merasakan langsung implementasi dari teknologi revolusiner melalui berbagai perangkat yang dilengkapi dengan teknologi 5G," tutur Ririek di Bandar Lampung, Rabu (8/8/2018).

Beberapa perangkat yang diimplementasikan dengan teknologi 5G antara lain adalah live streaming Football 2020, Future Driving dan Cycling Everywhere yakni kontrol terhadap kendaraan dari jarak jauh, serta dan uji coba autonomous bus alias bus tanpa sopir yang akan berjalan di area GBK.

Khusus untuk bus otonomos, kata Ivan, bisa memuat hingga 15 orang penumpang. Namun, mereka yang ingin menjajal uji coba 5G ini harus lebih dahulu mendaftar karena kapasitas area yang terbatas.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: