Liputan6.com, Jakarta - Kapasitas daya menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan dalam menggunakan smartphone.
Sayangnya, daya smartphone seringkali menurun saat pengguna memakainya secara multitasking.
Ambil contoh, saat pengguna menonton video streaming, dalam waktu yang bersamaan pengguna juga harus memakai aplikasi lain untuk chatting, atau juga mengirim email.
Advertisement
Penggunaan aplikasi multitasking ini tentu bisa menyedot daya secara berlebihan.
Celah tersebut dimanfaatkan oleh pengembang aplikasi menciptakan aplikasi yang bisa membuat daya smartphone menjadi lebih awet, meski perangkat digunakan dalam multitasking. Aplikasi tersebut bernama MultiDroid.
Baca Juga
Dilansir Engadget, Jumat (17/8/2018), MultiDroid bisa digunakan untuk menghemat kinerja daya smartphone Android lebih baik hingga 30 persen, khususnya pada perangkat yang menggunakan layar OLED.
Cara kerja aplikasi ini juga terbilang unik. Saat penggunaan aplikasi multitasking berlangsung, aplikasi secara langsung akan menurunkan tingkat kecerahan layar tergantung dari aplikasi yang dipakai.
Misal, saat pengguna sedang menonton video di YouTube dan mencari informasi di browser secara split-screen, MultiDroid akan menurunkan tingkat kecerahan aplikasi browser. Otomatis, cara ini tentu akan menghemat daya baterai lebih baik.
MultiDroid belum tersedia secara publik untuk saat ini. Pengembang aplikasi tersebut juga tak mengungkap kapan MultiDroid meluncur.
Yang pasti, aplikasi ini hanya bisa digunakan untuk smartphone Android dengan layar OLED dan memiliki fitur multitasking split-screen.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Teknologi Isi Daya Gadget dalam 5 Menit Siap Meluncur
Teknologi pengisian daya gadget kian inovatif. Samsung contohnya, vendor asal Korea Selatan itu sudah mengadopsi teknologi Fast Charging pada dua smartphone teranyarnya, Galaxy S9 dan S9 Plus.
Mengisi daya kedua smartphone diklaim hanya dapat dilakukan dalam waktu yang begitu singkat.
Dan pada tahun ini, teknologi pengisian daya akan semakin singkat. Pasalnya, sebuah startup asal Israel, StoreDot, tengah mengembangkan teknologi pengisian daya gadget dalam waktu 5 menit saja.
Teknologi ini akan ‘dijual’ ke vendor smartphone yang berminat untuk mengadopsinya. Nanti, StoreDot akan menciptakan baterai khusus bernama “FlashBattery”, yang akan dirancang sesuai dengan desain smartphone yang dibutuhkan vendor.
Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, butuh dua tahun bagi StoreDot untuk bisa mengembangkan metode pengisian daya gadget super cepat.
Advertisement
Rampung 2018
Disampaikan CEO StoreDot, Doron Myersdorf, optimasi teknologi tersebut akan rampung pada 2018, sejumlah vendor smartphone bahkan tertarik untuk memakainya pada jajaran flagship smartphone. Sayang, ia enggan mengungkap siapa saja yang akan mengadopsi teknologi ini.
Terkait baterai besutan StoreDot, Myersdorf mengatakan baterai besutannya memiliki material yang mampu mentransfer reaksi ion dari anode ke cathode dalam waktu yang cepat.
“Baterai ini terdiri dari nanomaterial, yang mengandung struktur kecil dan komponen organik,” tuturnya menjelaskan.
StoreDot sendiri sudah mendapatkan empat ronde pendanaan dengan total nilai hingga US$ 66 juta (setara dengan Rp 879 miliar). Mereka bahkan sempat mendemonstrasikan teknologi FlashBattery di gelaran CES 2015. Bedanya, waktu pengisian daya yang didemonstrasikan kala itu berkisar 30 detik.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: