Liputan6.com, Jakarta - Tencent baru saja dilaporkan mengakuisisi rumah produksi digital asal Tiongkok, New Classics Media.
Adapun pihak yang membeli New Classics Media adalah anak usaha Tencent, yakni China Literature.
Kabarnya, China Literature membeli perusahaan konten tersebut dengan nilai US$ 2,2 miliar atau setara dengan Rp 32 triliun.
Advertisement
Dilansir Tech Crunch, Selasa (21/8/2018), China Literature merupakan anak usaha Tencent yang memproduksi konten tertulis ke beberapa platform milik Tencent, seperti Tencent Video dan WeChat.
Kesepakatan akuisisi ini tentunya akan menggabungkan konten orisinal dari China Literature dengan konten video yang ada di New Classics Media.
Sekadar diketahui, jumlah pengguna aktif bulanan China Literature diklaim sangat besar.
Untuk tahun ini saja, jumlah penggunanya sudah meningkat 11,3 persen hingga 213 juta pengguna, di mana 7,3 jutanya adalah penulis di platform tersebut.
Adapun pemasukan perusahaan diungkap meningkat 18,6 persen hingga US$ 345 juta (Rp 5 triliun).
China Literature sendiri telah bekerjasama dengan beberapa pihak ketiga untuk memproduksi konten video dari artikel tertulis.
Adapun New Classics Media sendiri rumah produksi konten yang memang memproduksi video secara langsung. Dengan demikian, proses akuisisi diharapkan akan menjadi jalan pintas agar kedua perusahaan bisa saling bekerja secara berkesinambungan.
“Pengguna kami selalu ingin konten video berkualitas yang mana harus diambil dari konten artikel atau literatur yang ada di platform. Kami juga merupakan pionir di pasar literature online, karenanya kami terus menyediakan konten terbaik untuk serial TV, serial web, dan juga film,” ujar Wenhui Wu, co-CEO China Literature.
Dengan proses akuisisi ini pun, China Literature mengklaim akan terus fokus untuk memproduksi konten video yang diklaim akan menjadi konten blockbuster di ranah entertainment Negeri Tirai Bambu.
Siap Bersaing dengan Steam, Tencent Luncurkan WeGame
Pada 2017, Tencent, mengumumkan rencana untuk mengubah nama platform distribusi gim PC digital miliknya yakni Tencent Games Platform menjadi WeGame.
Tencent Games Platform sudah cukup sukses di Tiongkok, dengan mengantongi sekitar 200 juta pengguna aktif. Perubahan nama ini menandakan Tencent mulai melebarkan sayapnya ke arah pengguna di seluruh dunia.
Dikutip dari laman Digital Trends, Rabu (19/4/2017), WeGame tak hanya dapat diakses oleh pengguna yang tinggal di Tiongkok, tetapi juga pemain di seluruh dunia.
Baca Juga
Sayang, masih belum ada detail informasi apa saja yang akan Tencent tawarkan di WeGame, tetapi ada kemungkinan fitur lokalisasi akan menjadi salah satu daya tarik platform ini.
Tak seperti CD Projekt yang memiliki platform serupa (GOG dan EA Origi), Tencent memiliki kesempatan untuk mengalahkan Steam sebagai platform distribusi gim PC digital nomor satu saat ini berkat jumlah basis pengguna yang luar biasa.
Sekadar informasi, Tencent membawahi beberapa studio gim kenamaan seperti Riot Games (League of Legends) dan Supercell (Clash of Clans dan Clash Royale).
Apakah WeGame mampu bersaing dengan Steam? Well, semua itu tergantung pada dukungan pengembang dan gim apa saja yang akan meluncur di platform milik Tencent ini.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement