Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) terus memantau infrastruktur dan layanannya menyusul gempa yang masih mengguncang warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga kemarin, Kamis (23/8/2018).
Diketahui, perusahaan telah melakukan rerouting link komunikasi, serta saat ini juga sedang dalam proses penyambungan kabel laut.
"Sebanyak 10 link backbone dan Metro Ethernet telah berfungsi normal melalui rerouting ke link Ende – Maumere dan rute baru link Bima – Maumere – Makassar," ujar Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, dalam keterangan resminya, Jumat (24/8/2018).
Advertisement
Ia menambahkan, "Sementara itu, tiga link kabel laut ruas Mataram – Sumbawa, yang sempat terputus akibat gempa pada 5 Agustus lalu, saat ini sedang disambungkan kembali."
Baca Juga
Ia memperkirakan, proses penyambungan kabel optik tersebut akan selesai pada akhir bulan ini. "Penyambungan kabel diperkirakan akan selesai pada akhir Agustus ini," sambungnya.
Selain itu, Telkom Group saat ini masih mengaktifkan tim manajemen krisis, yang juga bertugas mengkoordinasikan penyaluran bantuan kepada masyarakat.
Tim ini melakukan pemantauan kondisi lapangan selama 24 jam di Crisis Center Nasional di Jakarta, serta di Posko Darurat TelkomGroup Kantor Witel Mataram.
"Sampai saat ini masih terus terjadi gempa di Lombok, oleh karena itu TelkomGroup terus melakukan monitoring terhadap kondisi infrastruktur dan layanan TelkomGroup di Lombok," ucap Arif.
Telkom berupaya semaksimal mungkin agar petugas di lapangan serta masyarakat yang terkena dampak bencana dapat tetap berkomunikasi dengan keluarga dan kerabatnya.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Gempa Lombok Berkali-kali, Pemkot Mataram Rugi hingga Rp 44 Miliar
Untuk mengantisipasi kekurangan bantuan kebutuhan pokok bagi warga yang terkena dampak bencana, Telkom memasang tenda darurat tempat menampung bantuan kebutuhan pokok.
Selain itu, perusahaan pelat merah tersebut juga melakukan instalasi air bersih dan mendirikan posko layanan kesehatan di lokasi pengungsian Desa Senteluk.
Sejumlah relawan Telkom Group juga dikirimkan untuk turut membantu upaya trauma healing anak-anak korban bencana di Pengungsian Desa Senteluk.
Â
Advertisement
Kerugian Mencapai Rp 44 Miliar
Sekretaris Daerah Kota Mataram, Effendi Eko Saswito, menyebutkan kerugian fasilitas milik Pemerintah Kota Mataram akibat gempa bumi yang terjadi di daerah itu mencapai Rp 44 miliar.
"Kerugian itu tidak termasuk kerugian untuk rumah masyarakat dan tempat ibadah, karena masih dalam proses penghitungan dan akan ditangani pemerinah," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 23 Agustus 2018, dilansir Antara.
Menurutnya, kerugian untuk fasilitas milik pemerintah kota yang dimaksudkan berupa gedung kantor, puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes, dan puluhan gedung sekolah dengan katergori rusak berat, sedang, dan ringan.
Besarnya nilai kerugian terhadap fasilitas pemerintah kota itu, mengharuskan pemerintah kota membuat prioritas dalam mengalokasikan anggaran melalui perubahan APBD 2018 dan APBD murni 2019.
"Artinya, untuk fasilitas pemerintah yang mengalami rusak ringan dan sedang, kita alokasikan melalui perubahan APBD 2018," ujarnya.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: