Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi menjadi salah satu fenomena yang tak bisa dihindari. Perusahaan wajib berinovasi agar tak terlindas dan ketinggalan.
Salah satu benih dari perkembangan teknologi adalah munculnya startup financial technology (fintech) yang kian hari kian bertumbuh pesat.
Baca Juga
Tidak hanya dari segi penyelenggara yang menjamur, peminjam-peminjam lewat fintech pun kian marak.
Advertisement
Kemudahan dan kecepatan proses peminjaman menjadi alasan banyak orang memilih meminjam lewat fintech dibandingkan cara lainnya.
"Mudah saja sih. Kan aku pinjam di beberapa, ada yang prosesnya agak makan waktu, tapi ada juga yang cepat. Mengajukan, data komplet, enggak sampai setengah jam dana langsung masuk," cerita Diah Amelia yang merupakan salah satu karyawan swasta di Jakarta.
Seperti ditulis Antara via Merdeka.com, Diah bercerita bahwa semua berawal dari keisengannya mencoba salah satu aplikasi fintech lewat internet, dia kini bahkan telah menjadi borrower untuk beberapa startup fintech.
Katanya, memang tidak semua startup fintech bisa mengucurkan pinjaman dengan waktu kurang dari satu jam seperti itu.
Namun dari pengalaman Diah, pengucuran dana fintech yang paling lama pun paling hanya berkisar 23 hari.
KTA di Bank
Diah mengaku selain meminjam lewat fintech, dia pun pernah meminjam Kredit Tanpa Agunan (KTA) di sebuah bank swasta. Hanya saja, proses jauh lebih ribet dan memakan waktu lebih panjang.
"Aku ada KTA, tapi itu agak rumit. Prosesnya juga agak-agak panjang. Maksudnya harus ketemu, survei, segala macam. Makan waktunya lebih dari seminggu. Jadi kalau untuk proses lebih cepat, mending fintech, lanjut perempuan berusia 36 tahun ini.
Pinjaman dari fintech pun dianggap lebih pasti ketika ada kebutuhan mendesak. Ini dibandingkannya dengan meminjam ke orang lain secara konvensional.
Pasalnya, ketika meminjam langsung ke orang lain, orang yang dituju belum tentu memiliki dana yang diperlukan.
"Ini istilahnya dengan cepat bisa masuk, tanpa harus bagaimana-bagaimana segala macam," kata Diah.
Senada dengan Diah, Nancy Simbolon, seorang make up artist yang berdomisili di Jakarta Selatan menuturkan, kecepatan memperoleh dana segar yang diperlukan membuat perempuan ini memilih meminjam dari fintech, ketimbang lembaga keuangan lainnya pada Februari lalu.
"Waktu itu tiba-tiba ada booking-an cukup banyak, dan ada beberapa alat yang saya belum punya. Jadi harus belanja dulu. Nah, dananya saya pinjam dari fintech. Jadi buat saya, fintech ini sangat-sangat memudahkan," akunya.
Tak banyak nominal yang dipinjam Nancy dari Uang Teman dan beberapa penyelenggara lain.
Dari dua kali peminjaman, totalnya hanya mencapai Rp 1,1 juta. Pada pinjaman pertama, nominal yang diajukan hanya Rp 100 ribu.
"Jadi kan dapat rekomendasi dari teman untuk pinjam di situ. Istilahnya coba-coba dulu, kecil dulu. Jadi totalnya Rp1,1 juta," katanya.
Advertisement
Kemudahan Pencairan Dana
Jangka waktu pengembalian yang dia pilih pun terbilang singkat, yakni hanya satu bulan. Menurutnya, beragamnya pilihan jangka waktu pengembalian merupakan kelebihan layanan fintech. Peminjam bisa memilih sesuai dengan kemampuannya mencicil pinjaman.
Terkait bunga, Nancy tak merasa keberatan. Menurutnya, bunga yang dikenakan masih dalam taraf wajar.
Pengenaan bunga yang cenderung lebih tinggi ia anggap sebagai biaya dari layanan yang diterima.
Sementara itu, Arief Setianto, Pegawai Swasta, mengaku kepincut pada jasa layanan fintech lantaran kemudahan pencairan dana. Bahkan, pinjaman baru bisa dilakukan pada hari yang sama dengan pelunasan pinjaman.
"Ada fintech yang begitu lunas dan langsung minjam lagi, pas nggak ada hit, 10 menit kemudian dana bisa kembali masuk," katanya
Reporter: Idris Rusadi Putra
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: