Sukses

Nama PureView Siap Kembali Terpampang di Smartphone Nokia

Informasi ini diketahui setelah HMD Global selaku pemegang merek Nokia kembali membeli nama PureView dari Microsoft.

Liputan6.com, Jakarta - Formasi lawas khas smartphone Nokia dipastikan akan kembali hadir, terutama kamera. Alasannya, setelah dipastikan kembali memakai lensa Carl Zeiss, HMD Global disebut juga akan menggunakan lagi teknologi PureView.

Informasi ini diketahui pertama kali oleh Nokiamob. Dikutip dari Android Central, Selasa (28/8/2018), merek PureView kini sudah dipindahkan secara resmi dari Microsoft ke HMD Global sejak 23 Agustus 2018.

Sekadar informasi, PureView termasuk salah satu paten yang dimiliki Microsoft usai mengakusisi Nokia. Namun, kini saat membuka situs European Union Intelectual Property Office, nama tersebut sudah ada di laman HMD Global.

Untuk diketahui, Nokia pertama kali memperkenalkan merek PureView pada 2013. Perangkat pertama yang memakai merek ini adalah Nokia 808, lalu diboyong ke perangkat Windows Phone lain, seperti Lumia 1520, Lumia 1020, dan Lumia 920.

Sayangnya, belum dapat dipastikan kapan HMD Global akan menyertakan teknologi ini ke smartphone Nokia. Akan tetapi, mengingat nama PureView sudah dimiliki ada kemungkinan perusahaan tersebut ingin menghadirkan kemampuan kamera yang lebih mumpuni.

Sebelumnya, HMD Global juga memastikan telah melakukan kerja sama dengan Carl Zeiss. Melalui kerja sama ini nama Carl Zeiss dipastikan akan kembali terpampang di smartphone merek Nokia. 

"Berkolaborasi dengan Zeiss merupakan bagian penting dari komitmen kami untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengguna," ujar CEO HMD Global, Arto Nummela.

2 dari 3 halaman

Sempat Bantah Akan Adopsi Pureview dan Carl Zeiss

Kembali PureView ke Nokia sekaligus membantah laporan tahun lalu yang menyebut HMD Global tidak akan menggunakan teknologi pengolahan gambar PureView dan lensa Carl Zeiss.

Hal itu diungkap melalui kicauan di akun Twitter resmi Nokia Mobile, yang menjawab pertanyaan dari akun Twitter bernama @___Dhruv___ mengenai kelanjutan PureView dan lensa Carl Zeiss.

Dikutip dari Phone Arena, teknologi pencitraan PureView memang ekslusif digunakan untuk perangkat Lumia. Selain itu, teknologi pengolahan gambar itu tetap dipertahankan Microsoft saat menjual lini bisnis Nokia ke HMD Global.

Kendati tak lagi menggunakan dua teknologi tersebut, perusahaan memastikan ponsel Nokia selanjutnya akan tetap dibekali kamera berkualitas mumpuni.

Terlebih, perusahaan asal Finlandia itu dikabarkan masih terus mengembangkan teknologi lain untuk produk ponselnya.

Sebagai informasi, PureView merupakan teknologi kamera yang dikembangkan oleh Nokia dan menjadi salah satu paten yang ikut dibeli Microsoft saat akuisisi 2013 silam. 

Teknologi tersebut kemudian digunakan secara eksklusif pada lini Microsoft Lumia versi premium. Sampai sekarang, hanya ada dua seri Nokia yang menggunakan teknologi ini yaitu Nokia 808 dan Lumia 1020.

3 dari 3 halaman

Kamera Nokia 8 Kantongi Skor Rendah, Ini Jawaban Zeiss

Salah satu produk yang sudah menggunakan lensa Carl Zeiss adalah Nokia 8. Namun, kualitas tangkapan gambar smartphone itu dianggap tidak terlalu bagus dan memiliki skor DxOMark yang rendah. 

Ketika ditanyakan hal tersebut, Product Manager Zeiss, Oliver Schindelbeck, mengaku tidak ambil pusing.

Namun sayang, ia tidak menjabarkan alasan mengapa Nokia 8 bisa mengantongi skor rendah. Yang pasti, Oliver menekankan pihaknya berfokus untuk membawa pengalaman holistik kamera terbaik ke perangkat smartphone Nokia.

"Fokus kami saat ini adalah ingin membawa pengalaman holistik pada perangkat yang kami kembangkan, untuk menghadirkan fitur imaging process terbaik," kata Oliver kepada Tekno Liputan6.com via conference call, Kamis sore (17/5/2018).

"Bagaimana pun, butuh waktu bagi kami untuk bisa mengembangkan fitur imaging process terbaik. Kolaborasi kembali dengan Nokia kali ini juga kami anggap sebagai proses pembelajaran agar kami bisa berusaha menghadirkan pengalaman kamera yang mumpuni," tandasnya.

Oliver juga menjelaskan, Zeiss terus berupaya untuk menyelaraskan komponen sensor, lensa, dan software agar bisa menciptakan hasil foto dan video yang baik.

"Kami ingin mencari keseimbangan yang baik dari semua komponen ini agar pengalaman imaging pengguna menjadi sempurna," tutup Oliver.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â