Liputan6.com, Jakarta - Trojan mobile banking menambah jumlah kejahatan di kuartal kedua 2018. Kini, lebih dari 61.000 virus trojan hasil modifikasi mengancam pengguna aplikasi perbankan di smartphone.
Dalam laporan Kaspersky Lab yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (29/8/2018), angka ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah dengan peningkatan tiga kali lipat dibandingkan kuartal pertama 2018.
Sekadar diketahui, Trojan mobile banking merupakan jenis malware paling terkenal yang dirancang untuk mencuri uang dari rekening para pengguna smartphone.
Advertisement
Baca Juga
Jenis serangan ini menarik bagi pelaku kejahatan siber lantaran mereka mudah mendapatkan keuntungan. Malware ini bisa berkedok sebagai aplikasi sah, sehingga orangpun banyak menginstalnya.
Setelah aplikasi perbankan dibuka, trojan akan menampilkan antarmuka dirinya dan menghalangi aplikasi perbankan. Saat pengguna memasukkan kredential, malware pun langsung mencuri data pribadi pengguna.
Kini, jumlah virus trojan mobile hasil modifikasi mencapai 61.045 virus. Setengah dari jumlah tersebut dimodifikasi oleh Hqwar. Sementara posisi kedua ditempati oleh Trojan Agent dengan jumlah 5.000 paket.
Negara Paling Banyak Diserang Trojan Mobile
Berdasarkan laporan yang sama, disebutkan di kuartal kedua 2018 tiga negara teratas yang jadi korban malware ini adalah Amerika Serikat, Rusia, dan Polandia.
Pada kuartal sebelumnya, Rusia dan Amerika Serikat bertukar tempat. Sementara, Polandia sebelumnya naik ke posisi tiga sebagai negara paling banyak diserang trojan perbankan. Sebelumnya Polandia di posisi ke sembilan.
Pada sisi lain, serangan trojan ke pengguna perangkat mobile di Indonesia terdeteksi sebanyak 218 kali.
Advertisement
Hindari Aplikasi Tak Terpercaya
Ahli Kaspersky Lab menyebut, tingginya angka serangan adalah bagian tren global terkait dengan pertumbuhan malware mobile. Adapun jumlah keseluruhan instalasi malware meningkat lebih dari 421 ribu ketimbang kuartal sebelumnya.
Pakar keamanan Kaspersky Lab, Victor Chebyshev mengatakan, Kaspersky Lab lebih memperhatikan keamanan pengguna perangkat mobile seiring dengan tingkat ancaman terhadap smartphone yang kian tinggi.
"Berkembangnya instalansi malware terutama yang berhubungan dengan perbankan, menunjukkan pelaku kejahatan siber terus melakukan pembaruan perangkat lunak berbahaya, membuatnya semakin canggih dan lihai dalam menembus sistem deteksi keamanan. Baik pengguna dan industri harus sangat berhati-hati,” kata Chebyshev.
Untuk menghindari risiko ancaman malware trojan mobile perbankan, pengguna diharapkan untuk menginstal aplikasi hanya dari sumber terpercaya, periksa izin yang diminta oleh aplikasi, gunakan solusi keamanan untuk lindungi smartphone dari software berbahaya, jangan klik apapun dari email spam, jangan lakukan rooting smartphone.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: