Sukses

Bos Grab: Kami Kuasai 65 Persen Pangsa Pasar Ride Hailing di Indonesia

Dengan kata lain, Grab yang bermarkas di Singapura ini menjadi layanan ride hailing yang paling banyak dipilih pengguna indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Bersamaan dengan pengumuman inisiasi baru Grab Venture, Grab juga mengungkapkan fakta baru mengenai layanannya. Menurut Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Karmadibrata, Grab berhasil menguasai pasar ride hailing di Indonesia.

Ridzki menuturkan, Grab kini berhasil memiliki 65 persen pangsa pasar ride hailing di Indonesia. Dengan kata lain, layanan startup yang bermarkas di Singapura ini menjadi yang paling banyak dipilih pengguna.

"Kepercayaan masyarakat terhadap Grab terus meningkat. Kami juga terus menyajikan keamanan dan teknologi terbaru, sehingga menjadi layanan yang dipercaya masyarakat Indonesia," tuturnya saat peluncuran Grab Ventures di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Meski Ridzki tidak mengungkap secara gamblang informasi tersebut, dia memastikan data itu merupakan laporan terbaru. Kehadiran Grab di Indonesia sendiri dalam waktu setahun sudah menjangkau ratusan kota.

"Saat Januari 2017, kami hadir di 12 kota. Kini, kami sudah hadir di 137 kota," tuturnya menjelaskan.

Layanan Grab lain juga dilaporkan terus mengalami peningkatan, salah satunya adalah GrabFood. Layanan yang tahun lalu hanya ada di Jakarta, kini sudah menyambangi 30 kota di seluruh Indonesia dan masih akan terus bertambah hingga akhir 2018.

"Dalam enam bulan terakhir, Gross Merchandise Value (GMV) GrabFood tumbuh tiga kali lipat," ujar Ridzki.

Tidak hanya GrabFood, GMV GrabExpress dalam semester pertama 2018 naik tiga kali lipat, baik pengiriman on-demand dan rekanan.

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

2 dari 3 halaman

Visi Grab di Masa Depan

Melihat potensi tersebut, Grab pun memiliki visi untuk menjadi aplikasi yang memudahkan pengguna untuk mendapatkan kebutuhannya sehari-hari. Ridzki menuturkan, Grab ingin menjadi aplikasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan harian penggunanya.

"Ride hailing memang menjadi core kita, karena teknologinya dan operasinya tidak mudah, butuh komitmen di situ. Namun, dari ride hailing itu ternyata membuka layanan lain di platform," ujar Ridzki.

Hal itu, menurut Ridzki, dibuktikan dengan kehadiran GrabFood dan Ovo yang memudahkan pengguna mendapatkan kebutuhannya.

"Ke depannya, kami ingin menjadi aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari pengguna," tuturnya mengakhiri pembicaraan.

3 dari 3 halaman

Gelontorkan Rp 3 Triliun untuk Startup Indonesia

Setelah setahun lebih meluncurkan program Grab 4 Indonesia 2020, Grab kembali memperkenalkan inisiatif baru bernama Grab Ventures. Melalui program ini, Grab siap menggolontorkan investasi US$ 250 juta atau setara Rp 3 triliun untuk startup Tanah Air.

Menurut Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, inisiatif ini merupakan tambahan dari program Grab 4 Indonesia 2020 yang pertama kali diperkenalkan pada Februari 2017.

"Kali ini, kami meluncurkan komitmen baru tambahan, yakni Grab Ventures dengan nilai investasi US$ 250 juta. Hal ini memungkinkan, karena kami memiliki ekosistem yang lengkap," tuturnya saat peluncuram Grab Ventures di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Menurut Ridzki, Grab memiliki jaringan terbesar di Asia Tenggara dengan kehadirannya di 191 kota dari 8 negara. Karenanya, masuk akal bagi Grab untuk membantu para startup memperluas bisnisnya dengan dukungan yang dimilikinya itu.

Lewat Grab Ventures, menurut Ridzki, Grab akan fokus berinvestasi pada startup yang sudah berada dalam tingkat lanjut. Dalam hal ini, startup tersebut sudah berada di tahap pendanaan seri A atau B.

"Selain itu, startup tersebut juga mampu bersinergi dengan Grab dan berbagi nilai yang sama, yakni tidak hanya ingin memberikan kualitas terbaik, tapi juga menumbuhkan ekonomi digital," tuturnya menjelaskan.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â