Sukses

Harga iPhone 2018 Lebih Tinggi daripada Ekspektasi

Harga jual iPhone 2018 dinilai akan lebih tinggi daripada sejumlah prediksi selama ini. Lantas, berapa besaran harga yang akan dibanderol?

Liputan6.com, Jakarta - Harga jual iPhone 2018 dinilai akan lebih tinggi daripada sejumlah prediksi selama ini.

Prediksi tersebut disampaikan dalam laporan unit sekuritas Bank of America, Merill Lynch.

Dikutip dari Phone Arena, Jumat (7/9/2018), analis Merill Lynch, Wamsi Mohan, memperkirakan iPhone XS Max dengan layar berukuran 6,5 inci akan dijual lebih dari US$ 1.049 (setara dengan Rp 15,6 jutaan).

Adapun iPhone XS dibanderol US$ 999 (Rp 14,8 juta), sedangkan varian 6,1 inci dengan harga US$ 799 (Rp 11,9 juta).

Untuk tahun fiskal 2019, Mohan memperkirakan rata-rata harga jual iPhone sebesar US$ 815.

"Harga iPhone kemungkinan lebih tinggi daripada ekspektasi," tulis Mohan dalam laporan tersebut.

Apple sendiri dilaporkan akan mengumumkan tiga varian iPhone pada 12 September 2018.

Dua seri baru iPhone X disebut memiliki layar OLED, sedangkan yang satu lagi dengan LCD.

Kendati berbagai laporan tentang produknya terus bermunculan, pihak Apple tidak pernah mengomentarinya.

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu memang dikenal enggan mengomentari berbagai rumor dan prediksi tentang produk yang belum diumumkannya.

2 dari 3 halaman

iPhone Terbaru Tak Akan Lagi Punya Touch ID?

Lini iPhone 2018 dilaporkan akan hadir dalam tiga model berbeda, dan semuanya tidak akan memiliki fitur Touch ID. Sebagai gantinya, Apple membenamkan teknologi pengenalan wajah Face ID, sehingga ketiganya akan memiliki notch dan desain edge-to-edge seperti iPhone X.

Menurut analis terkemuka, Ming-Chi Kuo, Apple tidak berencana membawa kembali sensor sidik jari tersebut dalam waktu dekat ini. Itu artinya, Touch ID kemungkinan juga tidak akan ada pada lini iPhone 2019.

Sejauh ini, pihak Apple belum memberikan tanggapan soal kehadiran iPhone 2018. Namun, berdasarkan undangan yang disebarkan beberapa hari lalu, Apple akan mengumumkan tiga iPhone baru pada 12 September 2018.

3 dari 3 halaman

Sensor Sidik Jari di Dalam Layar

Lebih lanjut, Kuo dalam catatan investornya menjelaskan bahwa adopsi sensor sidik jari di dalam layar akan meningkat 500 persen pada tahun depan. Pertumbuhan ini terjadi berkat manufaktur smartphone Android.

Menurutnya, teknologi pemindaian sidik jari akan terus berkembang. Pada tahap selanjutnya atau akhir, teknologi itu akan ada di seluruh bagian layar. Itu artinya, pengguna secara teknis bisa memindai sidik jari hanya dengan menyentuh layar di bagian mana pun. Saat ini, teknologi tersebut hanya bisa ditempatkan di bagian layar tertentu.

Samsung disebut akan menjadi perusahaan besar yang mengimplementasikan teknologi tersebut ke dalam layar melalui Galaxy S10 pada kuartal I 2019.

Perusahaan asal Negeri Ginseng itu belum berencana berinvestasi dalam teknologi penyensoran 3D untuk fitur pengenalan wajah yang lebih canggih. Perusahaan ingin fokus pada sensor sidik jari karena fitur itu dinilai lebih nyaman dan mudah digunakan.

Di sisi lain, Apple mengambil pendekatan berbeda karena saat ini tengah "bertaruh" dengan fitur Face ID. Namun, perusahaan kemungkinan tidak akan mengubah strateginya sampai teknologi sensor sidik jari di dalam layar benar-benar siap digunakan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Apple dinilai menunggu perusahaan-perusahaan lain membuat teknologi itu cukup andal untuk ponsel dan baru menerapkannya. Apple melakukannya karena ingin memastikan semuanya bekerja sesuai harapan.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: