Sukses

Elon Musk Bakal Kirim Manusia ke Bulan dengan Roket SpaceX

Dalam keterangan lewat Twitter, disebutkan bahwa pesawat yang akan digunakan membawa penumpang pertama SpaceX adalah Big Falcon Rocket.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengumumkan rencananya mengirim penumpang pertama untuk perjalanan ke bulan.

Dalam keterangan lewat Twitter, disebutkan bahwa pesawat yang akan digunakan membawa penumpang pertama SpaceX adalah Big Falcon Rocket.

"SpaceX telah menandatangani kesepakatan tentang penumpang pribadi pertama di dunia yang akan terbang mengelilingi bulan di atas kendaraan kami, Big Falcon Rocket," kata SpaceX, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Business Insider, Sabtu (15/9/2018).

SpaceX menyebut, hal ini menjadi langkah penting untuk menuju akses bagi mereka yang bermimpi untuk wisata ke luar angkasa.

SpaceX juga mengatakan, pihaknya akan mengumumkan siapa nama penumpang yang terbang pertama kali ke bulan, serta menjelaskan mengapa orang itu dipilih untuk melakukan penerbangan pertama bersama SpaceX ke bulan.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya perusahaan mengumumkan bahwa pihaknya akan meluncurkan misi terbang mengelilingi bulan, tetapi tidak mendarat di sana.

Sebelumnya, SpaceX juga mengumumkan misi penerbangan mengelilingi bulan pada Februari 2017 dengan dua awak.

Awalnya, rencana ini bertujuan untuk meluncurkan dua warga sipil di jalur yang sama dengan astronot Apollo 13 NASA.

Disebutkan pula, mulanya penerbangan dilakukan dengan roket Falcon Heavy, perusahaan bersiap untuk terbang pertama kali di awal 2019.

Namun, SpaceX ke luar dari rencana awalnya dan hanya mengangkut satu penumpang.

Menurut petunjuk Elon Musk, kemungkinan penumpang pertama yang terbang ke bulan dengan BFR adalah orang Jepang.

2 dari 3 halaman

Sekilas Tentang Big Falcon Rocket

Ilustrasi perjalanan ke luar angkasa SpaceX (Foto: SpaceX)

Sebelumnya, Big Falcon Rocket sudah diperkenalkan oleh Elon Musk dalam sebuah presentasinya pada 2017.

Wahana angkasa ini memiliki tinggi 157 kaki yang akan diterbangkan oleh roket booster setinggi 191 kaki ke orbit.

SpaceX tak cuma datang untuk mendemostrasikan kemampuan BFR dengan sebuah misi, tetapi juga merilis desain baru pesawat tersebut.

Musk mengonfirmasi, rendering terbaru SpaceX adalah versi terbaru dari BFR. Meski tidak rinci menjelaskan tentang BFR, pesawat luar angkasa yang ditunjukkan dalam gambar terlihat lebih rendah dibandingkan aslinya. Pesawat ini juga memiliki ekor besar dan dua sayap kecil.

3 dari 3 halaman

Sempat Tunda Rencana ke Bulan

Sebelumnya, SpaceX sempat menunda rencana untuk mengirim penumpang ke bulan. 

Awalnya, rencana itu bisa direalisasikan pada akhir 2018, tapi sekarang diundur sampai 2019 nanti, demikian lansiran Futurism, Kamis (7/6/2018.)

"SpaceX masih berencana menerbangkan orang-orang ke bulan dan sudah ada peningkatan ketertarikan dari banyak pelanggan," ucap Juru Bicara SpaceX James Gleeson.

Pengumuman tamasya ke bulan diumumkan Elon Musk pada Februari lalu. Ia berkata dua pelanggan akan bisa naik kapsul buatan SpaceX bernama Dragon.

Namun, karena SpaceX sering mengalami penundaan, tak tertutup kemungkinan tamasya ke bulan akan kembali diundur.

Pengumuman penundaan ini juga diiringi informasi bahwa peluncuran yang dilakukan SpaceX akan berkurang tahun ini karena kurangnya permintaan dan keperluan untuk meluncurkan satelit besar ke luar angkasa.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: