Sukses

Gara-Gara Perang Dagang, Jack Ma Gagal Buka 1 Juta Lowongan Kerja di AS

Tampaknya, Jack Ma bakal gagal merealisasikan janjinya membuka 1 juta lowongan kerja di AS gara-gara perang dagang yang terjadi antara Tiongkok dan AS baru-baru ini.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Tiongkok Jack Ma pernah berjanji untuk membuka 1 juta lowongan pekerjaan di Amerika Serikat (AS).

Tampaknya, Jack Ma bakal gagal merealisasikan janjinya gara-gara perang dagang yang terjadi antara Tiongkok dan AS baru-baru ini.

Waktu itu, Jack Ma mengungkapkan janjinya saat bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Sayangnya, dalam sebuah wawancara terbaru dengan kantor berita Tiongkok Xinhua, Jack Ma mengatakan, gelombang tarif ekspor baru yang diberlakukan oleh pemerintah AS ke Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir telah merusak rencana itu.

"Janji tersebut atas dasar kerja sama antara Tiongkok dengan AS yang ramah dan hubungan perdagangan bilateral yang wajar. Namun situasi saat ini telah menghancurkan dasar tersebut. Janji ini tidak bisa diselesaikan," kata Jack Ma.

Analis sebelumnya sempat ragu dengan janji Jack Ma yang diucapkan setelah Trump dan Jack Ma bertemu di Trump Tower, New York, Januari 2017.

"Jack dan saya akan melakukan berbagai hal besar bersama," kata Trump.

2 dari 3 halaman

Dorong UMKM Amerika Ekspor ke Tiongkok

Sebenarnya, janji samar Jack Ma ini tidak didasarkan pada investasi Alibaba di Amerika Serikat untuk membangun pabrik di sana.

Sebaliknya, Jack Ma berbicara tentang merangsang perdagangan dengan membantu bisnis kecil Amerika dengan menjual produknya untuk konsumen di Tiongkok dan berbagai tempat lain di Asia.

Sebelumnya, dalam konferensi di Detroit, Alibaba mendorong berkembangnya bisnis kecil dan petani Amerika untuk menjual produk di Tiongkok melalui platform Alibaba.

3 dari 3 halaman

Perang Dagang Bisa Berlangsung 20 Tahun

Masih dalam wawancara dengan Xinhua, Jack Ma mengatakan, meski dirinya tidak bisa memenuhi janji membuat lapangan pekerjaan, dirinya tidak akan berhenti mempromosikan pengembangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Jack Ma juga mendeskripsikan ketakutan terhadap perang dagang yang menurutnya bisa berlarut-larut hingga 20 tahun lamanya.

"Perang dagang ini bakal berlangsung lama dan merusak," tutup Jack Ma.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: