Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan tren video kolaborasi alias video conference diprediksi akan menjadi tren dalam lima tahun mendatang, setidaknya pandangan tersebut disampaikan oleh Logitech. Hal itu tak lepas dari gaya hidup yang mulai berubah saat ini.
Menurut Head of Product Strategy and Sales Enablement Video Collaboration Logitech Simon Dudley, lima tahun mendatang generasi milenial akan menguasai 75 persen total tenaga kerja dunia. Prediksi ini sendiri juga sudah diucapkan beberapa ahli.
Dengan kondisi tersebut, sistem kerja pun dipastikan akan berubah seturut jumlah milenial yang mulai aktif bekerja.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya ada kecenderungan untuk bekerja secara mobile alias tidak terpatok pada satu kantor.
"Dari prediksi ahli, dalam lima tahun ke depan ada 35 persen pekerja bekerja secara mobile dan diperkirakan hanya ada lima karyawan yang mengikuti rapat secara langsung. Jika dibandingkan saat ini biasanya ada 35 karyawan," tuturnya saat berbicara ke awak media di Jakarta, Senin (24/9/2018).
Pergeseran tersebut jelas berdampak pada kebutuhan akan perangkat yang mendukung. Salah satunya adalah penggunaan sistem video conference di sejumlah kantor.
Meski sistem ini sudah ada sejak lama, Dudley menuturkan, video conference sebelumnya tidak berhasil diadopsi massal selama 25 tahun terakhir.
Namun, dengan pergerseran gaya kerja, pemanfaatan video conference diprediksi kian meluas.
"Perubahan juga terjadi saat orang melakukan pertemuan atau rapat. Jadi, saat melakukannya rapat, orang lebih berorientasi pada kecepatan pengambilan keputusan sekaligus meningkatkan produktivitas," tuturnya menjelaskan.
Berbekal teknologi video conference, dua itu sebenarnya dapat dilakukan tanpa perlu berhadapan secara fisik.
Terlebih, di kota besar dengan kondisi lalu lintas yang padat, pemanfaatan video conference mendorong efisiensi waktu.
Tren Global dari Video Conference
Oleh sebab itu, menurut Dudley, ada tiga tren video conference yang akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang, yakni pemanfaatan yang lebih meluas, kehadiran perangkat lebih mudah, dan ketersediaan layanan yang lebih banyak.
Dudley menuturkan, video conference akan diadopsi di lebih banyak ruangan, alih-alih di satu ruangan tertentu saja.
Hal ini tidak lepas dari harga teknologi yang tiap tahun sebenarnya terus menurun.
"Dengan uang lebih sedikit, perusahaan sebenarnya sudah dapat memperoleh teknologi video conference yang mungkin sebelumnya tidak dapat diperoleh 25 tahun lalu," tuturnya.
Selain itu, banyaknya layanan video conference berbasis komputasi awan membuat penggunaannya kian mudah.
Saat ini, dapat dengan mudah ditemukan layanan video conference yang penggunaannya terbilang mudah.
Kehadiran perangkat video conference juga lebih mudah di masa depan karena ada perubahan paradigma.
Sebelumnya, teknologi baru dibanderol dengan harga mahal, tapi kini teknologi baru ditawarkan dengan harga lebih murah.
Dia mencontohkan, sebelumnya teknologi baru dilepas dengan harga mahal dan digunakan oleh satu pihak tertentu.
Namun, teknologi itu belum tentu meluas penggunaannya karena pihak lain tidak mampu mengadopsinya.
"Akan tetapi, saat ada satu pihak sudah dapat memperoleh teknologi baru dengan harga lebih murah, akan ada pengguna lain yang memakainya. Hal ini berlanjut seterusnya dan membuat jumlah orang yang memakainya lebih banyak," tuturnya.
Advertisement
Solusi Video Conference dari Logitech
Logitech sendiri sebenarnya baru saja memperkenalkan solusi video conference baru yang diberi nama Logitech Rally.
Sistem ini menawarkan solusi menyeluruh dengan fitur dan perangkat yang lebih mumpuni.
Salah satu yang menjadi andalan adalah kamera Rally yang memiliki kemampuan perekaman video hingga Ultra-HD 4K.
Selain kamera, sistem Logitech Rally sebenarnya terdiri dari speaker, mikrofon, hub komputer, dan hub meja.
Speaker dan mikrofon dari Logitech Rally sengaja didesain secara terpisah, sehingga memberikan pengalaman audio yang lebih baik.
Tidak hanya itu, Logitech juga memadukan teknologi RightSense dalam sistem Rally ini. RightSense sendiri terdiri dari tiga model otomatisasi, yakni RightSight, RightLight, dan RighSound.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: