Liputan6.com, Jakarta - Siapa sih yang tidak kenal dengan nama Nintendo? Jadi salah satu produsen konsol gim, perusahaan yang didirikan oleh Fusajiro Yamauchi masuk usianya yang ke 129 tahun.
Berdiri sejak 23 September 1889, Nintendo mengawali bisnisnya bukan sebagai produsen konsol gim atau permainannya.
Perusahaan berbasis di Kyoto, Jepang ini nyatanya memulai bisnis dari menjual permainan kartu.
Advertisement
Yup, Nintendo memulai sepak terjangnya sebagai perusahaan permainan kartu Hanafuda pada 1889. Uniknya, kartu Hanafuda tidak dibuat oleh Nintendo, melainkan dipopulerkan lagi oleh perusahaan pada awal tahun 1900-an.
Baca Juga
Sempat mencoba peruntungan di berbagai bisnis, Nintendo memutuskan untuk kembali ke dunia gim pada awal 1970-an dengan memproduksi konsol pertamanya, Magnavox Odyssey.
Sepanjang perjalanannya, Nintendo sudah merilis banyak konsol gim dan judul gim. Baru-baru ini, perusahaan sukses meluncurkan konsol terbarunya, yakni Nintendo Switch.
Judul gim Switch seperti Super Mario Odyssey, Zelda: Breath of the Wild, dan Splatoon 2 pun sukses di pasaran.
Tahun depan Nintendo akan memasuki tahun ke 130-nya, tentunya pada tahun tersebut perusahaan bersiap merayakan pencapaian yang luar biasa dengan deretan gim yang pastinya menarik.
Â
Nintendo Berhasil Jual 20 Juta Konsol Switch
Nintendo baru saja merilis laporan penjualan sepanjang tiga bulan ini. Perusahaan asal Jepang ini juga mengungkap penjualan konsol gim kondangnya, Nintendo Switch.
Dalam laporan The Verge yang Tekno Liputan6.com kutip Rabu (1/8/2018), Nintendo telah menjual 19,67 juta unit konsol Switch per 30 Juni 2018. Kemungkinan akhir Juli ini, penjualannya telah mencapai 20 juta unit konsol.
Nintendo memprediksi, perusahaan masih akan menjual 20 juta unit konsol per April 2018 hingga Maret 2019 mendatang. Sejauh ini dalam tiga bulan terakhir Nintendo baru menjual 1,88 juta unit konsel.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan penjualan pada tahun lalu. Namun, musim liburan tampaknya akan menjadi pertimbangan konsumen membeli konsol gim. Apalagi dengan tambahan gim favorit seperti Super Smash Bros Ultimate dan dua Pokemon: Let's Go yang baru akan dirilis.
Secara keseluruhan, Nintendo telah membukukan laba operasional sebanyak USD 275 juta dari total pendapatan kuartal ini sebanyak USD 1,51 miliar. Ada peningkatan 9,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dengan penambahan seri gim baru seperti Mario Kart 8 Deluxe yang bergabung dengan Super Mario Deluxe ke Super Mario Odyssey, membuat Switch bisa meningkat hingga 10 juta unit.
Kemudian, tambahan seri gim The Legend of Zelda: Breath of the Wild juga tampaknya bakal meningkatkan penjualan konsol Switch.
Â
Advertisement
Diklaim Paling Laris Sepanjang Masa
Dibandingkan dengan PlayStation 4 dan Xbox One, konsol Nintendo masih tetap berjaya di ranah gim, dan konsol terbarunya, Switch, diklaim telah menjadi salah satu yang paling sukses sepanjang masa.
Dilansir Geekwire, April lalu, Nintendo berhasil membukukan penjualan sebesar USD 9,7 miliar atau sekitar Rp 134 triliun di penghujung tahun fiskalnya pada akhir Maret 2018.
Angka tersebut mengindikasikan kenaikan penjualan sebesar 105 persen dari tahun lalu. Per April, Nintendo Switch juga telah terjual sebanyak 17 juta unit semenjak rilis pada 3 Maret 2017.
Di Amerika Serikat (AS), konsol ini terjual hampir lima juta unit pada 10 bulan pertama peluncurannya.
Pencapaian tersebut mengalahkan Nintendo Wii yang hanya terjual empat juta unit pada hitungan jangka waktu yang sama. Untuk tahun depan, Nintendo menargetkan penjualan Switch sebanyak 20 juta unit.
Laris manisnya Nintendo Switch di pasaran menjadi berkah tersendiri bagi Nintendo, apalagi karena laporan penjualan Nintendo Wii U yang tidak sesuai ekspektasi.
Salah satu gim yang menunjang penjualan Nintendo Switch adalah Super Mario Odyssey, gim Mario 3D yang rilis pada 27 Oktober 2017. Gim tersebut berhasil terjual sebanyak 10 juta kopi.
Hasilnya, profit yang diraih Nintendo meningkat sampai 505 persen dari USD 270 juta (sekitar Rp 3 triliun) pada tahun sebelumnya, dan sekarang berhasil meraup USD 1,5 miliar (sekitar Rp 20 triliun).
(Vivi Hartini/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: