Sukses

Mbiz.co.id Belum Lirik Ekspansi ke Luar Negeri

Layanan pengadaan barang dan jasa digital atau e-procurement ini masih ingin memperbesar pasarnya di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Mbiz.com.id (Mbiz) belum berencana untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, meski mengklaim sudah ada peluang. Layanan pengadaan barang dan jasa digital atau e-procurement ini masih ingin memperbesar pasarnya di Indonesia.

Diungkapkan Chief Operating Officer Mbiz.co.id, Ryn Hermawan, banyak konsumen yang sudah mengajak untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Platform B2B untuk enterprise ini memiliki cukup banyak konsumen multinasional.

"Mbiz masih fokus ke pasar Indonesia, salah satunya karena kami masih ingin membantu meningkatkan ekonomi Indonesia juga. Konsumen memang banyak yang multinasional, sehingga ketika mereka buka cabang di luar negeri, mereka ajak kami. Namun, kami tahan dulu, karena masih ingin fokus di sini," jelas Ryn saat ditemui di kantor Mbiz di kawasan Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Mbiz secara sederhana merupakan platform online yang memiliki berbagai solusi e-procurement, seperti budget, approval process, pemesanan, invoice dan pembayaran, serta analisis dan laporan pembelanjaan.

Jadi ketika konsumen melakukan pembelanjaan di Mbiz, prosesnya seperti pengadaan barang dan jasa pada umumnya, tapi lebih efisien dan transparan karena dilakukan secara digital.

Sebagian besar konsumen Mbiz adalah perusahaan swasta, termasuk multinasional.

Mbiz memulai debutnya pada 2015 dengan menyuguhkan 10 kategori barang dan solusi e-procurement. Perlahan tapi pasti, Ryn mengklaim bisnis perusahaan terus berjalan ke arah yang lebih baik.

Pada akhir 2016, Mbiz mencapai angka penjualan hingga triliunan rupiah. Lalu pada awal 2017, perusahaan mendapatkan investasi seri A dari Tokyo Century Corporation (TCC), dan setelahnya melakukan perombakan situs web, serta merilis sembilan kategori jasa baru.

2 dari 2 halaman

Kategori Barang dan Jasa

Mbiz saat ini memiliki 11 kategori barang dan jasa dari beragam vendor dengan stock keeping unit (SKU) sebanyak 90 ribu unit. Kategorinya antara lain Agrikultur dan Produk Segar, Pakaian, Tekstil, Groceries dan Jasa.

Saat ini sebanyak 80 persen yang dipesan oleh konsumen adalah jasa, seperti barang custom, tenaga kerja dan jasa tenaga ahli, serta instalasi, pemeliharaan dan perbaikan.

Diungkapkan Ryn, untuk bisa menjadi vendor yang menyuplai barang dan konsumen harus memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya seperti dilakukan screening terhadap Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) konsumen.

"Screening ini penting karena kami bisa memberikannya sebagai whitelist kepada mitra financing kami untuk membantu konsumen kami nantinya (untuk melakukan pembelanjaan)," ungkap co-founder Mbiz tersebut.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: