Sukses

Tarif Layanan Jaringan Serat Optik Palapa Ring Barat Akhirnya Terungkap

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) telah menetapkan tarif penggunaan layanan jaringan serat optik Palapa Ring Paket Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) telah menetapkan tarif penggunaan layanan jaringan serat optik Palapa Ring Barat.

Terdapat dua tarif penggunaan Palapa Ring Barat, yaitu penyediaan kapasitas pita lebar atau bandwidth dan kabel serat optik pasif atau dark fibre.

Dikutip dari keterangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jumat (28/9/2018), tarif ini ditetapkan melalui Keputusan Direktur Utama Nomor 51 Tahun 2018 tentang Tarif Layanan Penyediaan Jaringan Serat Optik Palapa Ring Pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika.

Palapa Ring Paket Barat sendiri sudah beroperasi resmi sejak Maret 2018.

Penetapan tarif penyediaan kapasitas pita lebar dilakukan berdasarkan nilai investasi, harga pasar, dan jumlah pengguna jasa.

Setiap pengguna jasa ini, hanya dapat menggunakan kapasitas pita lebar maksimal sebesar 10 Gbps.

Sementara tarif penyediaan kabel serat optik pasif ditetapkan berdasarkan pertimbangan biaya per unit layanan dengan memerhatikan nilai investasi, panjang dan lokasi kabel, dan harga pasar.

Untuk kebutuhan promosi dan uji coba pemanfaatan layanan, BAKTI dapat menetapkan tarif layanan sampai dengan Rp 0,00 (nol rupiah) dengan jangka waktu tertentu.

Berikut rincian tarif layanan penyediaan jaringan serat optik Palapa Ring Barat:

Tarif layanan penyediaan jaringan serat optik Palapa Ring Paket Barat (screenshot via situs web Kemkominfo)

2 dari 2 halaman

Operator Tertarik Palapa Ring Barat

Dirut BAKTI, Anang Latif, pada awal bulan ini mengatakan sudah ada delapan operator yang tertarik untuk menggelar jaringan di Palapa Ring Barat, termasuk layanan seluler.

Namun, kala itu yang sudah bisa dipastikan adalah Telkomsel dan Telkom.

Untuk sistem pembayarannya sendiri, BAKTI menunjuk badan usaha terpilih untuk mengurus hal ini, termasuk soal pemasarannya. 

"Dalam konteks marketing dan mengumpulkan pemasukan dari setiap operator, kami bekerja sama dengan badan usaha terpilih. Nanti kami akan bagi hasil, BAKTI tetap memiliki porsi paling besar, tapi memang ada fee marketing untuk mereka," tutur Anang.

Sebagai proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia, Palapa Ring terdiri dari tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya

Adapun pita Lebar atau bandwidth adalah nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bitldetik atau yang biasanya disebut dengan bit per second (bps), dalam waktu tertentu.

Sementara dark fibre adalah kabel serat optik pasif, dipakai untuk merujuk pada core fiber optik single mode yang sudah terpasang, tetapi ujung-ujungnya belum terhubung ke perangkat apapun.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: