Liputan6.com, Jakarta - Instagram saat ini tak dimungkiri telah berkembang menjadi salah satu platform berjualan bagi sebagian penggunanya. Selain menjual barang yang wajar dan legal, ternyata ada beberapa pemilik yang memperdagangkan sejumlah barang ilegal.
Salah satunya dilaporkan oleh Motherboard beberapa waktu lalu. Dikutip dari Softpedia, Kamis (4/10/2018), ternyata ada beberapa akun di Instagram yang menjual barang-barang curian di dunia siber, salah satunya adalah akun Fortnite.
Padahal, Instagram sebelumnya tidak pernah menjadi platform yang menarik bagi para pelaku kriminal siber tersebut. Namun, pengawasan konten yang lebih longgar ketimbang jejaring sosial lain membuat pelaku kriminal menjadikan Instagram sebagai tempat berjualan baru.
Advertisement
Baca Juga
Selain akun Fortnite curian, para pelaku ini juga menjual akun Spotify termasuk sejumlah akses botnet untuk keperluan Distributed Denial of Service (DDos). Tidak hanya menjual, ada pula akun yang menyewakan botnet dalam durasi bulanan.
Laporan itu juga menyebutkan tidak sedikit pelaku kriminal siber menyebut Instagram sebagai ladang bisnis yang lebih menggiurkan. Terlebih, tidak seluruh orang memiliki akses ke dark web, tempat para pelaku ini biasanya beroperasi.
Temuan lain yang mengejutkan adalah akun penjual botnet dan akun curian ini ternyata saling mengikuti (follow) satu sama lain. Dengan kata lain, mereka merupakan komunitas hacker yang terorganisir.
Instagram sendiri hingga saat ini belum memberikan komentar terkait temuan tersebut. Kendati demikian, dalam persyaratan pengguna, media sosial itu memiliki wewenang untuk menindak pengguna yang memakai platform-nya untuk aksi ilegal atau terlarang.
Fortnite Tembus 15 Juta Download
Keputusan untuk menjual akun Fortnite curian tidak lepas dari kepopuleran gim ini. Hal itu dilihat dari laporan Epic Games mengenai jumlah gamer yang men-download gim bergenre multiplayer survival shooter tersebut untuk Android.
Dilansir Gamerant, Minggu (9/9/2018), Fortnite versi beta sudah di-download lebih dari 15 juta kali di Android hingga saat ini.
Tak hanya itu, pengembang juga mengungkap ada lebih dari 23 juta gamer di dunia yang mendaftarkan diri untuk dapat bermain gim tersebut lebih awal.
Meski hanya sebatas undangan terbatas, Epic Games mencatat jumlah tersebut sama ketika gim Fortnite versi beta meluncur di iOS.
Tak perlu diragukan, jumlah unduhan pengguna Android tersebut cukup mengesankan, mengingat fakta gim Fortnite tidak tersedia di Google Play Store.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu sejumlah gamer sempat mengkhawatirkan tentang apakah file APK gim Fortnite memiliki celah keamanan atau tidak.
Perlu dicatat, berhubung gim Fortnite masih dalam tahap beta, pengembang menyebutkan pemain akan menemukan berbagai masalah ketika bermain di perangkat Android-nya.
Advertisement
Gamers Pakai Galaxy Note 9 di Toko Demi Skin Fortnite
Lebih lanjut, Galaxy Note 9 jadi salah satu perangkat pertama yang kebagian gim Fortnite. Sekadar diketahui, Fornite adalah gim yang tengah digandrungi oleh gamers di seluruh dunia.
Khusus untuk Galaxy Note 9, smartphone Rp 13 jutaan ini dibekali Fortnite Game Bundle yang nilainya sekitar USD 150 (setara Rp 2,2 jutaan). Dengan bonus ini, pengguna Galaxy Note 9 bisa mendapatkan beragam skin ekslusif di dalam gim.
Namun demikian, untuk mendapatkan skin ekslusif Galaxy Fortnite, gamers diharuskan melakukan registrasi ke aplikasi Shop Samsung , kemudian memilih opsi Game Bundle.
Mereka kemudian bisa menukarkan skin tersebut setelah masuk menggunakan akun Samsung di Galaxy Note 9 ataupun Galaxy Tab S4.
Sayang, alih-alih membeli smartphone, tidak sedikit gamers memanfaatkan unit demo Galaxy Note 9 di toko untuk bisa mendapatkan skin Fortnite secara gratisan.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Phone Arena, para gamers mengunduh Fortnite di Galaxy Note 9 dan Tab S4 yang dipajang di toko, kemudian mereka login ke akun, main tiga kali pertandingan dan pulang ke rumah setelahnya.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â