Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia solusi bidang Information and Communication Technologies (ICT) Lintasarta, bakal mengadakan kompetisi bernama Appcelerate.
Kompetisi ini merupakan program CSR Lintasarta yang berfokus pada inovasi produk berbasis aplikasi digital, seperti mobile application, yang memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai kegiatan di sektor industri.
Baca Juga
Adapun kompetisi ini menerapkan model social investment yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra.
Advertisement
Direktur Utama Lintasarta Arya Damar, mengungkap kalau kompetisi tersebut membidik peserta dari mahasiswa perguruan tinggi dan pelaku indistri.
Dalam kompetisi, Lintasarta memberikan bantuan fasilitasi dan juga edukasi mentoring untuk terciptanya ekosistem digital yang bertujuan mendorong lahirnya para startup (perusahaan rintisan) berbasis digital di kalangan kaum muda dan mahasiswa.
“Untuk program Appcelerate ini Lintasarta sudah kami lakukan dengan mengggandeng perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Surabaya (ITS)," ucap Arya pada Jumat (6/10/2018) di Jakarta.
"Sekali lagi ini merupakan upaya dan dukungan kami untuk mendorong lahirnya entrepreneur muda, khususnya berbasis digital, sekaligus mendekatkan perguruan tinggi dengan industri. Artinya kalangan kampus itu juga harus bisa mengerti, bisa memberi solusi apa saja kebutuhan dari industri,” ujarnya.
Raih Penghargaan Top CSR 2018
Lintasarta juga baru saja meraih penghargaan Top Corporate Social Responsibility (CSR) 2018 dari Top Business yang bekerjasama dengan sejumlah lembaga kredibel lainnya.
Dalam momen spesial ini, anak perusahaan Indosat Ooredoo tersebut berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus.
Setelah melalui proses seleksi dan penilaian yang melibatkan riset lapangan dan wawancara penjurian oleh dewan juri yang terdiri dari kalangan pakar, akademisi, konsultan dan, praktisi CSR, Lintasarta akhirnya dinobatkan menjadi salah satu perusahaan yang berhak meraih penghargaan Top CSR 2018.
Seperti disebutkan di atas, penghargaan disabet sekaligus, pertama Lintasarta sebagai pemenang kategori “Top CSR 2018 Sektor ICT (Peringkat I) melalui Appcelerate Program, dan kedua diberikan kepada Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar sebagai pemenang kategori “Top Leader on CSR Commitment 2018”.
“Sebagai entitas bisnis, tentunya kami terus berusaha keras mencapai kinerja usaha yang makin tinggi. Kami juga senantiasa konsisten mengalokasikan sebagian laba untuk program-program sosial kemasyarakatan dan lingkungan, melalui kegiatan CSR. Termasuk memberikan bantuan untuk korban bencana alam dan lainnya,” kata Arya.
Menurutnya, program CSR Lintasarta telah menjadi strategi yang inheren dengan pengembangan bisnis perusahaan ke depan, agar bisa terus berkelanjutan.
“Program CSR ini juga sejalan dengan upaya kami untuk senantiasa mempertahankan sistem manajemen perusahaan yang GCG. Pelaksanaan program CSR ini ada yang kami lakukan melalui kegiatan yang sifatnya bisa memberikan dampak sosial berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, namun ada juga yang sifatnya bantuan langsung," lanjutnya.
Ambil contoh pada saat terjadi gempa bumi di Lombok beberapa wakltu lalu, Lintasarta menyediakan layanan internet menggunakan antena penerima sinyal dari satelit (VSAT) di posko utama di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mendukung sarana komunikasi penanganan bencana di wilayah tersebut.
Hal serupa juga dilakukan untuk memberi bantuan untuk membantu penanganan korban benacana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala-Sulawesi Tengah.
“Untuk membantu penanganan masalah ini, kita langsung turunkan tim khusus dari Makassar dan tentunya diperkuat dari Pusat untuk membenahi sarana komunikasi yang rusak akibat gempa dan tsunami,” tandasnya.
Advertisement
Proses Penilaian
Sebagaimana diungkapkan Ketua Dewan Juri Top CSR 2018 yang juga menjabat sebagai ketua KNKG, Mas Achmad Daniri, beberapa lembaga yang digandeng dalam Tim penjurian di antaranya Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Masyarakat CSR Indonesia, SGL Management, Asia Business Research Center, Mitra Bhadra Consulting, Yayasan PAKEM, PPM Manajemen, Alvara, Indonesia CSR Society, Dwika Consulting, Sinergi Daya Prima, dan Solusi Kinerja Bisnis.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, proses penjurian dan penilaian tahun ini relatif istimewa karena menggunakan aplikasi Social Responsibility Index (SR Index) ISO 26000.
Dengan aplikasi ini, setiap perusahaan peserta dapat mengukur tingkat adopsi CSR-nya terhadap ketentuan di dalam ISO 26000 SR. Secara teknis, ada 253 pertanyaan yang dipersyaratkan atau menjadi ketentuan dalam SR Index ISO 26000.
Skor maksimal SR Index yang dapat diraih adalah 759. Dengan mengukur SR Indexnya, maka perusahaan peserta dapat mengukur Index-nya serta meningkatkannya dari waktu ke waktu.
“Inilah salah satu yang membedakan dengan yang lain, di mana juga ada manfaat yang dapat diperoleh bagi Peserta TOP CSR 2018, karena juga ada sesi nilai tambah saat presentasi dan wawancara penjurian berlangsung. Selain itu, peserta juga mendapatkan feedback tertulis untuk pengembangan CSR perusahaan di masa mendatang,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara TOP CSR 2018 yang sekaligus Pemimpin Redaksi majalah TOP Business menegaskan, bahwa penghargaan TOP CSR ini merupakan pemberian penghargaan CSR tertinggi dan paling komprehensif di Indonesia.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: