Liputan6.com, Jakarta - Bulan artifisial besutan Tiongkok akan hadir menerangi kota Chengdu pada 2020.Â
Bulan buatan ini dikembangkan ilmuwan dengan tujuan untuk menggantikan sistem penerangan lampu jalanan di wilayah perkotaan. Adapun Bulan tersebut akan mengusung bentuk identik mirip Bulan sungguhan.
Baca Juga
Artikel di atas, menjadi artikel terpopuler kanal Tekno Liputan6.com edisi awal pekan, Senin (22/10/2018).
Advertisement
Selain artikel tersebut, ada juga dua artikel lain yang tak kalah menarik perhatian pembaca.
Artikel yang dimaksud antara lain seperti kabar Google yang akan memungut Rp 600 ribu untuk setiap tablet dan smartphone, dan dua PR besar Nokia demi menggapai posisi puncak pasar smartphone di Indonesia.
Untuk lebih lengkapnya, simak ketiga artikel tersebut berikut ini.
1. Tiongkok Garap Bulan Buatan untuk Gantikan Lampu Jalanan
Ilmuwan Tiongkok berencana untuk membuat bulan buatan. Bulan tersebut, diprediksi akan rampung dan bakal menerangi Negeri Tirai Bambu pada 2020 mendatang.
Ilmuwan mengklaim kalau Bulan buatan ini delapan kali lebih terang ketimbang Bulan sungguhan.
Nantinya, Bulan buatan akan meluncur dalam satelit penerangan yang akan diterbangkan ke angkasa.
Bulan buatan ini, akan digunakan untuk menerangi wilayah Chengdu, Tiongkok. Ia akan memancarkan sinar di area dengan diameter 10 sampai 80 kilometer.
Secara teknis, Bulan buatan tersebut memiliki lapisan yang dapat memantulkan cahaya dari Matahari dengan sayap seperti panel surya.
2. Google Bakal Bebankan Rp 600 Ribu untuk Setiap Perangkat Android
Alphabet (Google) akan menarik biaya Rp 600 ribu per perangkat (smartphone atau tablet) yang menggunakan OS Android miliknya.
Menurut seorang sumber yang dekat dengan masalah ini, upaya Google memungut bayaran atas Android ini dilakukan sehubungan dengan sanksi anti-kompetisi yang diterapkan oleh Uni Eropa kepada Google.
Mengutip laman Reuters, Senin (22/10/2018), tarif tersebut berlaku mulai 29 Oktober 2018.
Jadi, setiap smartphone atau tablet baru dengan OS Android yang baru dirilis di area Uni Eropa bakal dikenai biaya OS Android.
3. Dua PR Besar Nokia untuk Rajai Pasar Smartphone di Indonesia
HMD Global, pemilik merek smartphone Nokia, memiliki dua 'pekerjaan rumah' (PR) penting yang harus diselesaikan untuk bisa meraih posisi puncak di pasar ponsel Indonesia seperti belasan tahun lalu.
Saat peluncuran Nokia 6.1 Plus di Yogyakarta akhir pekan lalu, Miranda Vania Warokka, Head of Marketing Indonesia HMD Global, mengungkap strategi yang dilakukan perusahaan.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berkut Ini: