Liputan6.com, Palembang - Operator telekomunikasi Smartfren meningkatkan teknologi jaringannya menjadi 4G+ sejak tahun lalu.
Setelah Jawa, anak usaha Sinar Mas Grup itu, semakin menggeber jaringan 4G+ nya untuk pelanggan di Pulau Sumatera.
Dengan meluasnya jaringan 4G+ Smartfren, pengguna bisa makin eksis internetan, main media sosial, nonton video streaming, dan lain-lain. Dalam pengujian, Smartfren mengklaim kecepatan internetnya bisa mencapai 198Mbps.
Advertisement
Baca Juga
VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syanda Prabowo mengatakan, jika dibandingkan dengan internetan di jaringan 4G, di jaringan 4G+ ini lebih cepat dan stabil.
Namun pembaruan teknologi tersebut, diakui Munir, bakal lebih berdampak pada pelanggan yang menggunakan perangkat berteknologi CAT 6 dan CAT 9.
Samsung Galaxy S8, Galaxy S9, Galaxy Note 9, dan iPhone 7 ke atas adalah beberapa contoh perangkat yang dimaksud.
"Tidak dapat dimungkiri, pelanggan ada yang pakai handset mutakhir dan ada yang versi lama. Nah, keuntungan kecepatan (peningkatan kecepatan) bisa dinikmati oleh pelanggan yang pakai handset lebih mutakhir," katanya saat ditemui di Palembang, Rabu malam (24/10/2018).
Kendati demikian, Munir menyebut, pelanggan yang menggunakan perangkat lawas juga dapat merasakan jaringan internet dengan lebih stabil dan lancar.
"4G+ tidak hanya bisa dirasakan oleh pelanggan yang handset-nya premium. Memang jadi maksimal kalau perangkat premium, tetapi ini adalah teknologi yang dapat dirasakan semua konsumen," ujar Munir menambahkan.
Dia menjelaskan, pengguna yang perangkatnya masih tergolong lawas dan belum didukung teknologi CAT 6 dan CAT 9, perangkatnya belum bisa menjalankan carrier aggregation MIMO dan QAM.
Namun, mereka tetap bisa merasakan kalau internetan jadi lebih stabil dengan jaringan 4G+.
Ibaratkan Gerbang Tol
Munir mengibaratkan pengguna sebagai mobil yang ada di jalan tol. Ketika gerbang tol jumlahnya sedikit, lalu lintas di sekitar gerbang tol akan tersendat.
Namun dalam hal ini, Smartfren menambah gerbang tol (menerapkan teknologi carrier aggregation MIMO dan QAM). Dengan demikian, lalu lintas bisa lebih lancar, dan ini bisa dirasakan oleh semua pengguna.
Pun begitu, memang bagi pelanggan yang punya perangkat premium, kecepatannya internetnya jadi lebih kencang. Ia kembali mengibaratkan dengan mobil kijang dan mobil sedan terbaru.
"Nah, itu seperti naik mobil sedan terbaru dan mobil kijang di jalan tol, kecepatannya beda pasti, tapikan semua bisa merasakan jalanan yang lancar karena gerbang tol ditambah," tutur dia.
Munir pun memberikan sedikit tips agar konsumen mengetahui apakah perangkatnya mendukung carrier aggregation.
"Kalau di atas status bar handset perangkatnya ada tulisan 4G+ (keterangan jaringan), itu sudah bisa merasakan kecepatan jaringan 4G+ Smartfren," katanya.
Dia juga mempersilakan pelanggan untuk mengecek sendiri smartphone apa saja yang sudah mendukung jaringan 4G+ di website Smartfren.
Sekadar informasi, dalam laporan Smartfren, dijelaskan bahwa konsumen lebih puas dengan kehadiran jaringan 4G+ ketimbang 4G.
"Tingkat kepuasan pengguna naik dari 72,7 persen pada 2017 menjadi 75,7 persen pada 2018, setelah penerapan 4G+ lebih luas," lanjutnya..
Â
Advertisement
Kenaikan Trafik Internet
Munir lebih lanjut menjelaskan, penerapan teknologi ke 4G+ membuat buffering video turun hingga 50 persen.
"Sejak ada 4G+, bisa menurunkan tingkat buffering hampir 50 persen. Jadi misalnya dulunya buffering tiap 2 menit, sekarang putar 10 menit baru buffer. Buffer itu akan tetap ada, kenapa? Karena kadang data yang diambil smartphone dari server streaming itu lambat," tandasnya.
Dia juga memprediksi, setelah jaringan 4G+ ini diterapkan di lebih banyak tempat, konsumsi streaming video bakal makin meningkat.Â
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: